Kerahkan Mobil Keliling, Pemkot Solo Kebut Vaksinasi COVID-19

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyediakan mobil keliling bagi masyarakat yang akan divaksin. Hal itu dilakukan untuk mempercepat vaksinasi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi corona segala cara dilakukan Pemkot Solo. Jemput bola salah satu cara yang dilakukan Pemkot untuk mempercepat vaksinasi khususnya lansia.

Baca Juga

Epidemiolog Sebut Kenaikan COVID-19 8 Kali Lipat dari Data Pemerintah

“Kita mempunyai inovasi untuk jemput bola. Mendekatkan kepada masyarakat, meskipun faskes (fasilitas kesehatan) di Kota Solo ini dekat-dekat," kata Ning, Selasa (15/6).

Ning sapaan akrabnya mengaku masih ada kecamatan yang pencapaiannya rendah. Hasil analisis terdapat banyak kendala diantaranya soal transportasi.

"Saya analisa, kok ada titik-titik yang capaiannya rendah. Makanya kita jadwal untuk mobil keliling,” kata dia.

Siti menjelaskan, mobil vaksinasi keliling tersebut memanfaatkan mobil IVA test. Sedangkan untuk kegiatan IVA test, lanjut Siti, akan diatur kemudian.

"Saya bersyukur hari ini masyarakat antusias mendatangi mobil vaksinasi. Mudah-mudahan segera, cakupannya meningkat, kekebalan tubuh kita terbentuk,” katanya.

Dalam sehari, kata dia, pihaknya hanya membatasi 100 peserta vaksin mobil keliling. Namun demikian, jika antusias warga tinggi akan ditambah hingga 10 persen.

"Jika masih tidak cukup pihaknya menyarankan agar ke fasilitas kesehatan terdekat," ucap dia.

Ia mengatakan vaksinasi bagi warga Kota Solo dengan mobil keliling berlangsung tanggal 15-30 Juni 2021 pada pukul 08.00-11.00 WIB. Untuk lokasi vaksinasi di antaranya diadakan di Ngarsopuro, Srambatan depan Arpusda, Sekip, Graha Saba Buana, Sumber, Lumbung Batik, Sondakan, Laweyan, dan lainnya.

“Kalau sampai tanggal 30 Juni antusias masyarakat masih tinggi nanti kita perpanjang lagi," kata dia.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menambahkan, pelayanan vaksinasi tersebut menggunakan metode 'go show' atau hadir langsung dilayani. Namun, dengan batas maksimal kemampuan pelayanan 100 sasaran per hari.

"Kelompok ini paling rentan kedua terinfeksi COVID-19 dan perlu kita lindungi bersama,” tandas Gibran. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Go Digital, Cara UMKM Sukses di Masa Pandemi COVID-19