Kepung Balkot Surabaya, Warga: Di Madura Tidak Ada Corona yang Ada Markona

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 21 Juni 2021
Kepung Balkot Surabaya, Warga: Di Madura Tidak Ada Corona yang Ada Markona

Kerukunan massa Koalisi Masyarakat Madura Bersatu memadati Balai Kota Surabaya. Foto: MP/Andika Eldon

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Elemen massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu mengepung Balai Kota Surabaya. Mereka menuntut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi untuk menghentikan penyekatan dan tes swab antigen.

Dalam aksinya, mereka membentangkan poster bertuliskan nada protes bertuliskan 'Hentikan penyekatan yang diskriminatif', 'Wali Kota Surabaya harus minta maaf ke pada warga Madura', 'Di Madura gak ada corona yang ada markona'

Baca Juga

Terungkap! Ini Penyebab Ledakan Kasus COVID-19 di Madura dan Kudus

"Kebijakan Eri Cahyadi mendiskreditkan orang Madura," ujar salah satu orator demo tersebut, Senin (21/6).

Sambil melantunkan shalawat, massa juga mendesak Eri Cahyadi agar keluar dari kantornya untuk menemui mereka. Para warga Madura tersebut menolak ditemui tokoh lain.

"Nggak ada negosiasi, kami minta Pak Eri menemui kami. Nggak usah ada swab antigen di Suramadu, itu tuntutan kami," tambahnya.

Ribuan warga Madura melakukan aksi unjuk rasa menolak penyekatan Jembatan Suramadu dengan iring-iringan kendaraan bermotor dari Bangkalan menuju Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). (FOTO ANTARA/HO-Topan-Warga Surabaya)
Ribuan warga Madura melakukan aksi unjuk rasa menolak penyekatan Jembatan Suramadu dengan iring-iringan kendaraan bermotor dari Bangkalan menuju Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). (FOTO ANTARA/HO-Topan-Warga Surabaya)

Jubir Koalisi Masyarakat Madura Bersatu, Ahmad Annur mempersepsikan kebijakan Pemkot Surabaya terkait penerapan penyekatan di Suramadu, itu keputusan tebang pilih.

"Apa iya COVID-19 hanya menjangkit orang yang bepergian dan melintas Suramadu?," tuturnya.

Ia menegaskan, seharusnya Eri berkoordinasi dulu dengan pimpinan daerah lain untuk memutus mata rantai COVID-19 dan harus diatur melalui kebijakan kolaboratif.

Ratusan massa Koalisi Masyarakat Madura bersatu hingga kini masih memadati Jalan Wali Kota Mustajab Surabaya. Mereka juga masih menunggu Eri menemuinya.

Sementara itu, puluhan aparat kepolisian juga siaga. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca Juga

Empat Kecamatan di Bangkalan Madura Lockdown

#COVID-19 #Kasus Covid #Madura #Wali Kota Surabaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Selain di Madura, guncangan juga dirasakan di sejumlah daerah di Bali, seperti Gianyar, Buleleng, Tabanan, Denpasar, hingga Kuta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Gempa M 6,5 Guncang Sumenep, Sejumlah Bangunan Rumah Warga Rusak
Indonesia
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Keberadaan badan otorita khusus dianggap akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Madura.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Ibu dan anak itu sudah dua kali menjadi kurir narkoba jaringan Madura dengan bayaran Rp 15 juta sekali pengiriman.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Indonesia
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Sudah dua kali mengantar sabu-sabu naik Bus AKAP dari Madura ke Jakarta.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Bagikan