Empat Kecamatan di Bangkalan Madura Lockdown
Tes COVID-19 di Suramadu, Surabaya, Jatim. (Foto: Budi Lentera)
MerahPutih.com - Kasus COVID-19 di Bangkalan terus meroket. Tercatat, 4 kecamatan diberlakukan micro lockdown yakni Kecamatan Bangkalan, Kecamatan Arosbaya, Kecamatan Klampis, dan Kecamatan Geger.
Gubernur Jawa Timur Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus melakukan koordinasi dengan Pemda Bangkalan, guna mengantisipasi penyebaran lebih meluas lagi.
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Kudus Melonjak, Kapolri Minta Wilayah Jateng Tingkatkan 3T
"Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, dan bapak Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, juga terus melakukan koordinasi dengan Walikota Surabaya dan Bupati Bangkalan guna melakukan langkah - langkah awal antisipasi penyebaran covid-19 di Bangkalan," kata Khofifah, Minggu (6/6).
Khofifah juga menjelaskan, pemerintah akan menyiapkan 1 rumah sakit rujukan di daerah Bangkalan, 1 rumah sakit lapangan di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya - Madura (BPWS) dan menyiapkan 6 rumah sakit rujukan di Surabaya, diantaranya RSUD dr, Soetomo, RSU Universitas Airlangga, RSU Haji Surabaya, RSU PHC, RSU Adi Husada Undaan, dan RSU Al Irsyad.
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kapolres baik Kapolres Tanjung Perak maupun Kapolres Bangkalan, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, guna mengantisipasi penyebaran dengan melakukan penyekatan di jalur perbatasan.
Tercatat, dari data hasil penyekatan dan Swab Antigen On The Spot, pukul 16.00 WIB, ada 73 orang reaktif selanjutnya dilakukan swab PCR dengan hasil 17 positif yang selanjutnya dirujuk ke rumah sakit Lapangan Indrapura Surabaya, untuk mendapatkan penanganan.
Kapolda Jatim berharap, seluruh masyarakat, khususnya di Bangkalan. Untuk memahami penanganan COVID-19, yang dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun daerah, dengan menerapkan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan 5M (Mencuci tangan, Menjaga Jarak, Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas), serta meminta kepada para tokoh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, dampak dari bahaya covid-19.
"Diminta tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk memberikan edukasi dan mengoptimalkan PPKM Mikro, terutama RT RW yang ada warganya positif aktif, untuk melakukan tracing terhadap interaksi pasien positif dengan warga sekitar," ujarnya. (Budi Lentera/Surabaya)
Baca Juga:
Kasus COVID-19 di Bandung Meroket, Yana Mulyana: Faskes Hingga Nakes-nya Sebentar Lagi Kolaps
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
PDPI Beberkan Dosa-Dosa Gaya Hidup Pemicu ISPA dan Cara Menghindarinya Tanpa Ribet
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026