Kenduri Palawija, Tradisi Rasa Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merapi Boyolali


Tradisi Kenduri Palawija di Lereng Merapi Boyolali. (Screenshoot YouTube)
PAGI buta baru saja berlalu, puluhan orang di Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali sudah siap dengan dekorasi ornamen-ornamen unik berbahan dasar bambu. Sekejap kemudian muncul beberapa anak-anak membawa hasil panen palawija. Semua tampak rapi dengan pakaian Jawa-nya.
Prosesi tersebut dikemas dalam tradisi Kenduri Palawija yang rutin digelar oleh lereng gunung merapi ini sebagai wujud rasa syukur atas kelimpahan hasil panen palawija di daerah tersebut.
1. Tujuan tradisi Kenduri Palawija

Seperti yang telah disinggung di atas, prosesi Kenduri palawija dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan hasil panen yang sangat bermanfaat. Mengingat palawija juga merupakan diversifikasi makanan pokok selain nasi, sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Pada acar tersebut masyarakat juga berdoa dan berharap agar bahan pangan yang mereka butuhkan tercukupi hingga hasil panen selanjutnya.
2. Prosesi penyelenggaraan Kenduri Palawija

Tradisi ini hanya dilakukan oleh masyarakat lereng gunung merapi ini dimulai sejak dari pagi hari. Mulanya acara arak-arakan palawija dilakukan. Kemudian, arakan tersebut disusun melingkar di pingir para tokoh agama untuk didoakan.
Setelah didoakan, seluruh pengunjung boleh berebut memakannya. Ada yang dimakan di tempat, ada yang dibawa pulang. Sebagai hiburan, acara seperti tarian juga dipamerkan dalam tradisi unik yang satu ini. Masyarakat tampak riang menyaksikannya.
3. Yang ada di tradisi Kenduri Palawija

Lokasi tempat penyenggelaraan tradisi ini dihiasi oleh oranamen-ornamen dari bambu seolah menggambarkan suasana masyarakat Jawa tempo dulu. Ada tenda-tenda yang dibangun dari bambu, hingga gerbang selamat datang yang berbahan dasar bambu.
Semua makanan yang disjikan disana adalah hasil dari tumbuh-tumbuhan palawija seperti, kacang tanah, jagung, singkong dan ketela rambat. Selain itu, permainan yang bisa dibuat berbahan dasar tumbuhan palawija juga ada di sini. (*)
Baca Juga: Nikmati Sejuknya Air Terjun di Boyolali, Destinasi Wajib Kunjung!
Bagikan
Berita Terkait
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Korea Selatan kembali Gelar Adu Banteng, Aktivis Hewan Langsung Bereaksi Lempar Kecaman

Tradisi Murok Jerami Desa Namang Resmi Diakui Jadi Kekayaan Intelektual Khas Indonesia

Lebaran Sapi, Tradisi Unik Warga Lereng Merapi Boyolali Rayakan Hewan Ternak

Filosofi Tradisi Kutupatan Jejak Peninggalan Sunan Kalijaga

4 Tips Prank April Mop Sukses Mengundang Gelak Tawa

Tradisi Sungkeman sebelum Puasa Ramadan di Indonesia, Simak Beberapa Manfaatnya

Mencari Jelmaan Putri lewat Tradisi Bau Nyale, Budaya Khas Suku Sasak

Merawat Empati Lewat Tradisi Begawe Nyiwak khas NTB

Mengenal Tradisi Belis di NTT, Mahar yang Harus Disiapkan untuk Meminang Perempuan
