Kenapa Orang bisa Latah?
Latah termasuk kebiasaan tidak normal yang bisa terjadi pada berbagai golongan usia. (Foto: Unsplash Afif Kusuma)
"EH ayam, ayam", kalimat yang kerap didengar ketika seseorang latah. Kondisi ini sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja dan akan berulang jika mereka dikejutkan terus-menerus.
Menurut laman Alodokter, latah merupakan reaksi terkejut berlebihan yang umumnya disertai dengan perilaku meniru ucapan atau gerakan tubuh orang lain. Latah termasuk kebiasaan tidak normal yang bisa terjadi pada berbagai golongan usia, baik pria maupun perempuan. Latah muncul saat seseorang dikejutkan oleh suatu hal, misalnya teriakan, guncangan, ataupun benda jatuh.
Reaksi terkejut yang dialami seseorang cenderung berlebihan dan umumnya disertai oleh salah satu perilaku mengulang kata atau frasa yang diucapkan orang lain (ekolalia), mengulang gerak tubuh orang lain (ekopraksia), mengucapkan kata-kata tidak senonoh (koprolalia), dan melakukan gerakan tertentu yang diperintahkan orang lain (automatic obedience).
Baca juga:
Dari yang Latah sampai Baper, ini Tipe Penonton Drama Korea
Anak-anak usia kurang dari 1-3 tahun bisa mengalami latah ekolalia atau ekopraksia saat mereka sedang belajar berbicara dan mengenal lingkungan sekitar mereka. Namun, latah patut diwaspadai jika masih terjadi pada anak berusia lebih dari tiga tahun. Hal tersebut bisa menjadi gejala autisme.
Sementara itu pada orang dewasa, latah biasanya disebabkan oleh perasaan tertekan, takut, atau cemas. Tak hanya itu, latah pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh faktor lain di antaranya gangguan komunikasi, demensia, cedera kepala, delirium, sindrom tourette, kelumpuhan, hingga skizofernia.
Baca juga:
Sering Dijahili, Gary Iskak Makin Latah
Meski terkesan lucu bahkan sampai dijadikan bahan lelucon, seseorang yang latah kerap merasa lelah ketika terus-menerus meniru kata atau gerakan orang lain. Namun, kondisi ini juga sulit dikendalikan karena mereka tidak dapat mengontrol respons tubuh terhadap gerakan fisik atau ucapan orang lain.
Ada beberapa penanganan umum yang dilakukan untuk mengatasi latah, yang pertama terapi wicara. Mereka yang mengidap latah ekolalia dianjurkan untuk mengikuti sesi terapi wicara guna belajar menyampaikan apa yang mereka pikirkan. Terapis nantinya juga akan mengidentifikasi penyebab latah, lalu mencoba memahami mengapa mereka selalu mengulangi kata-kata orang lain saat merasa terkejut.
Jika latah disebabkan oleh gangguan kecemasan, gangguan kesehatan mental, epilepsi, atau sindromm Tourette, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu. Namun perlu diingat, obat-obatan ini hanya membantu mengurangi keparahan kondisi, bukan untuk menyembuhkan latah. (and)
Baca juga:
Profesi Ini Terkesan Bercanda Tapi Bayarannya Besar
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas