Kenali Tanda Kerusakan Sklera, Si Putih Pelindung Bola Mata


Sklera jadi pelindung bola mata (Foto: Pexels/Victor Freitas)
SKLERA merupakan lapisan mata berwarna putih dan bertekstur lebih keras. Sebagai pelindung bola mata. Tersusun dari jaringan ikat. Tertutupi dengan selaput lendir bening yang berperan sebagai pelumas mata. Sklera melindungi bentuk, retina, dan lensa mata dari permasalahan seperti benturan benda asing.
Reaksi otot sklera bergerak secara langsung untuk menghalau paparan benda asing. Tak hanya paparan benda asing. Terjangkit penyakit mata juga bisa melemahkan fungsi sklera.
Baca juga:
Untuk itu, kenali tanda-tanda kerusakan sklera sejak dini. Berikut ini beberapa gejala yang menunjukkan kerusakan sklera, seperti yang dilansir dari laman alodokter.
1. Cedera benda asing

Berada di luar ruangan, terlebih berpolusi perlu memerhatikan keamanan mata. Timbulnya keluhan akibat rasa perih, gatal, nyeri, berair dan kemerahan jadi salah satu cedera sklera.
Biasanya, dikarenakan paparan debu, pasir, serpihan kaca atau kayu, sisa kosmetik, percikan bahan kimia hingga benturan benda asing.
Untuk itu, penting memakai alat pelindung mata saat beraktivitas di suhu panas, debu dan berangin. Kamu juga bisa gunakan kacamata sebagai penghalau debu atau serangan benda asing ke mata.
2. Sklera berubah warna

Biasanya, ditandai perubahan warna sklera. Jadi kemerahan, kebiruan dan kekuningan. Sklera yang berwarna kuning dikarenakan bilirubin, kondisi penderita penyakit hati. Lainnya, diakibatkan kelainan genetik yaitu penyakit ocular melanocytosis atau osteogenesis imperfecta.
Ditandai dengan bermunculan bintik-bintik kecoklatan atau hitam, disertai rasa nyeri atau perubahan bentuk mata. Perlu diwaspadai, mata bisa terjangkit penyakit kanker melanoma.
Lakukan pemeriksaan mata secara rutin. Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan yang kaya akan omega 3.
Baca juga:
Mata Minus Menghalangi Aktivitasmu? Atasi dengan Cara-Cara Ini
3. Peradangan subkonjungtiva

Terjadi pendarahan di area konjungtiva saat mata meradang. Pembuluh darah yang cenderung rentan pecah disebut perdarahan subkonjungtiva. Biasanya, bagian luar bola mata akan terlihat memerah.
Pemicu perdarahan ini diakibatkan cedera mata, mengeja terlalu keras, muntah, tekanan darah tinggi, menggosok mata terlalu kencang, penggunaan lensa kontak, bersin dan batuk berlebihan.
4. Terjangkit penyakit

Beberapa penyebab mengakibatkan kerusakan sklera. Biasanya ditandai dengan mata mudah berair, sensitif pantulan cahaya, memerah, iritasi, nyeri berkepanjangan, gangguan penglihatan dan kelaianan jaringan ikat.
Hal ini menunjukkan peradangan sklera mata. Kerusakan sklera ini bisa menimbulkan penyakit skleritis, episkleritis ataupun pinguecule dan pterygium. Oleh karena itu, penting untuk rutin memeriksakan kondisi mata ke dokter. Setidaknya satu atau dua tahun sekali. (dys)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
