Kenaikan Berat Badan Jadi Masalah Utama Pandemi COVID-19
Ada banyak faktor pemicu kenaikan berat badan. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
APAKAH kamu salah satu orang yang merasa berat badannya naik saat pandemi COVID-19? Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Seperti mengonsumsi makanan secara berlebih, pola tidur yang kurang baik, malas berolahraga, hingga stres.
Dokter Spesialis Gizi dr. Christopher Andrian menjelaskan bahwa selama pandemi, masalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat adalah kenaikan berat badan dikarenakan berkurangnya aktivitas.
"Pasti selama pandemi ini kita cenderung mengurangi aktivitas ya. Semua serba online, akses serba gampang, nomor satu komplikasi yang paling sering muncul adalah peningkatan berat badan. Jadi dari tahun 2020 sampai sekarang 2022 itu, banyak sekali pasien yang ke saya dua tahun ini naik 12 kilo bahkan 20 kilo," ujarnya dilansir ANTARA, Jumat (16/9).
Lebih lanjut, peningkatan berat badan ini akan berimbas ke masalah kesehatan lainnya. Misalnya seperti kolesterol yang naik hingga asam urat yang bermasalah. Maka dari itu, tak heran di masa pandemi ini banyak pasiennya yang mendapatkan hasil lab kurang memuaskan saat medical check up.
Baca juga:
"Peningkatan berat badan, obesitas, memiliki komplikasi yang lain. Kolesterol jelek, asam urat bermasalah, makanya pasien-pasien yang GMCU terutama yang rutin ke medical check up pasti hasil lab nya ikutan merah-merah. Itu banyak sekali sepanjang pandemi ini," jelasnya.
Cara yang paling umum dilakukan untuk menurunkan berat badan adalah diet. Namun, masyarakat diimbau untuk memahami arti diet yang sesungguhnya. Menurut Christopher, diet yang sehat dan jangka panjang adalah diet sesuai dengan diri sendiri.
"Sebenarnya kalau ditanya diet yang sehat itu apa, adalah bagaimana caranya kita supaya tahu pola makan yang sesuai sama kita biar bisa long lasting. Bisa jangka panjang pola makannya. Jadi enggak cuma short term. Misal mau diet karena mau turunin berat badan. Terus setelah turun mau apa?" papar Christopher.
Baca juga:
Ketatnya Aturan Berat Badan Ala Tiga Agensi Besar Industri K-Pop
Selain itu, Christopher juga menekankan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pola diet yang dijalankan. Sebab, diet yang salah justru dapat memperburuk imunitas tubuh.
Menurut Christopher, pola menjalankan diet yang sehat adalah dengan berpegang pada empat pilar, yakni nutrisi yang harus terpenuhi, tidur yang cukup dan berkualitas, mindfulness dengan menghindari stres, serta berolahraga rutin.
"Prinsipnya selama pandemi supaya tubuh tetap sehat, harus ingat empat pilar yaitu nutrisi, sleep atau tidur, olahraga dan terakhir mindfulness. Nah empat pilar ini berkaitan satu sama lain untuk membentuk imun yang baik," tutupnya. (and)
Baca juga:
Turunkan Berat Badan 15 kg dengan Satu Sendok Rempah-Rempah Alami Ini
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat