Karier

Kena Shift WFO di Tengah Pandemi? Jangan Parno

annehsannehs - Kamis, 01 Oktober 2020
Kena Shift WFO di Tengah Pandemi? Jangan Parno

Harus WFO? Asikin aja! (Foto: Pixabay/congerdesign)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ATURAN PSBB di Jakarta diperpanjang. Namun pekerjaan tetap dilakukan di rumah. Tak masalah bekerja dari rumah bisa meredam kemungkinan terpapar virus corona. Tapi PSBB kali ini memberikan keleluasaan pengusaha menjalankan aktivitasnya dengan kekuatan minimal.

Ini berarti ada beberapa pekerja yang harus datang ke kantor alias WFO (work from office) dengan sistem shift. Sayangnya jumlah kasus positif COVID-19 menunjukan grafik naik, tapi awareness-nya semakin berkurang. Kzl enggak sih.

Baca juga:

Tikung Saja Selama Janur Kuning Belum Melengkung

Sayangnya gak bisa sepedaan dari Kelapa Gading ke Serpong. (Foto Coach Mag UK)
Sayangnya enggak bisa sepedaan dari Kelapa Gading ke Serpong. (Foto: Pexels/Ricardo Esquivel)

Jika kamu salah satu orang parno dengan COVID-19, saya juga begitu. Malah dua kali lipat. Saya baru saja kehilangan dua anggota keluarga dalam empat bulan terakhir. Apalagi mengingat status saya baru saja lulus S1, masih banyak keinginan yang harus saya kejar.

Di sisi lain, sangat mustahil untuk menolak WFO dengan ngomong 'pak saya takut Corona, jadi gausa masuk ya pak." Ya bisa jadi dibolehin aja sih enggak ke kantor, tapi enggak usah ke kantor selamanya alias dipecat.

Berdomisili di Kelapa Gading dan belum bisa mengemudi mobil dengan lancar membuat saya kesulitan ke kantor, apalagi kantornya beda kota. Pertama-tama, saya harus naik ojek online ke stasiun Kemayoran yang membutuhkan waktu kira-kira 20 menit dari rumah. Sudah panas, sumpek, harus pakai masker lagi.

Baca juga:

Curhat Anak Kos: 3 Trik untuk Hidup ala Sosialita

Kereta ber-ac juga membuat parno. (Foto Unsplash/Ajay Murthy)
Kereta ber-ac juga membuat parno. (Foto Unsplash/Ajay Murthy)

Karena terlalu parno, tidak jarang saya menggunakan face shield untuk mencegah masuknya virus lewat mata. Dilansir dari Health Cleveland Clinic, face shield memang terbukti bisa mengurangi paparan droplets sampai 96% dalam sebuah batukan berjarak 18 inci. Nah, bisa bayangin kan ketidaknyamanan pakai face shield sambil pake helm?

Setelah sampai stasiun terdekat, pastinya saya akan ke toilet. Lagi-lagi, saya harus menghabiskan waktu lebih lama untuk menyemprot hand sanitizer di semua area yang bakal disentuh. Ketika sudah berada di dalam kereta, rasanya sudah mulai nyaman karena penerapan social distancing di kereta diberlakukan dengan sangat baik dan tegas.

Meski begitu, adanya penelitian baru yang mengatakan bahwa COVID-19 bisa menular lewat udara bikin orang juga jadi kinap walau cuman duduk di dalam kereta ber-AC.

Setelah ketar-ketir selama satu jam di dalam kereta, untungnya saya dijemput teman sekantor menggunakan mobil sehingga risiko terpapar virus menjadi lebih kecil.

Harapan saya satu-satunya sekarang, adalah kesehatan teman saya. Lagi-lagi media memberitakan bahwa banyak kasus COVID-19 tanpa gejala. Jika ia merasa sehat-sehat saja tapi dia Corona, gimana??

Apalagi jika sampai kantor nanti, teman-teman kantor pastinya suntuk dan melepas penat dengan sebat di luar ruangan. Meski tempatnya outdoor, tetapi lagi-lagi ada berita yang mengatakan bahwa perokok lebih berpotensi terkena COVID-19. Wow, rasanya sekarang ngobrol sama teman aja insecure karena COVID-19 seolah bisa datang darimana aja kayak rezeki.

Tanpa disadari, sebenarnya overthinking juga bisa enggak baik lho. Dilansir dari US National Library of Medicine dan National Library of Medicine, rasa stres, kesepian, dan kurang tidur bisa melemahkan sistem imun sehingga membuatmu lebih rentan penyakit dan virus, termasuk COVID-19.

Baca Juga:

Jepang Buat Masker Genggam, Memudahkan Saat Makan dan Ngobrol

Apakah teman saya Corona? Hanya Tuhan yang tahu. (Foto unsplash @frankiefoto)
Apakah teman saya Corona? Hanya Tuhan yang tahu. (Foto: Unsplash/frankiefoto)

Christopher Fagundes, psikolog di Rice University mengatakan bahwa stres bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita dan menyebabkan penyakit dan virus mudah masuk. Tidak hanya itu, stres juga bisa mempengaruhi peradangan. Ketika orang mengalami stres kronis, sistem inflamasi akan terlalu aktif dan bisa memicu penyakit lainnya.

Intinya, jangan berpikir jauh-jauh dulu. Memang, COVID-19 bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Meski begitu, life must go on, dan kita harus bisa beradaptasi dengan segala keadaan untuk bisa bertahan hidup. Apalagi saat ini sangat susah untuk mencari kerja. Cobalah untuk mempertahankan pekerjaanmu dengan baik dan terus berdoa serta bersyukur.

Selalu usahakan untuk mengikuti protokol kesehatan ketika terpaksa harus keluar rumah, termasuk ngantor. Gunakan masker, face shield, atau apapun itu untuk membuat dirimu merasa aman dan nyaman. Jangan takut di-judge cupu dan penakut ketika kamu tampil terlalu heboh atau terlihat terlalu parno. Yang penting kamu aman, kamu terlindungi, dan kamu sehat.

Terus gimana dong? Hari ini ke kantor enggak?? (shn)

Baca Juga:

Trik Dasar Agar Pasangan Tak Minta Cerai di Masa Pandemi

#Oktober Satgas Waras #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan