Kementerian Pertahanan Pastikan Tidak Ada Pembahasan Jadikan Biak Pangkalan Militer Bagi Rusia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 April 2025
Kementerian Pertahanan Pastikan Tidak Ada Pembahasan Jadikan Biak Pangkalan Militer Bagi Rusia

Kepala Biro Informasi Kemenhan Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/4/2025). ANTARA/Agatha Olivia Victoria

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rusia berdasarka pemberitaan media internasional, menyampaikan bahwa Federasi Rusia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Biak, Papua, sebagai lokasi pangkalan bagi pesawat-pesawat militer Rusia.

Permintaan itu, disebutkan disampaikan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025, dengan maksud menempatkan pesawat-pesawat jarak jauh milik Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan penggunaan pangkalan militer di wilayah RI akan kontraproduktif dengan kepentingan nasional.

Kepala Biro Informasi Kemenhan Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas mengatakan bahwa saat ini visi pemerintahan Indonesia untuk membangun dan menyejahterakan rakyat.

Baca juga:

Mobil Dinas Viral Dipakai Transaksi dengan PSK, Kemenhan: Jangan Buru-Buru Ambil Kesimpulan

"Ketika satu kebijakan itu dibuat, jangan sampai nanti kontraproduktif dan bahkan berdampak pada kepentingan nasional dan kepentingan strategis Indonesia," ujar Frega saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, apabila nanti Kemenhan melakukan kerja sama sebagai bagian dari diplomasi pertahanan, dia menekankan bahwa pihaknya tidak bergerak sendiri, tetapi bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), mengikuti arahan Presiden RI.

Adapun baru-baru ini terdapat isu adanya penawaran dari Rusia untuk menggunakan pangkalan militer di wilayah RI. Mengenai isu tersebut, Frega menyebutkan bahwa kabar itu merupakan informasi yang tidak benar.

"Pada saat pertemuan dengan Sekjen Dewan Keamanan Rusia, itu tidak ada sama sekali pembahasan itu ya. Saya juga tidak tahu munculnya dari mana, makanya kemarin bingung juga beberapa wartawan, kok ini bisa muncul statement itu ya," ucap dia.

Dari sejarah Indonesia beberapa dekade lalu, dirinya tak menampik bahwa memang ada yang pernah menawarkan maupun mengusulkan untuk memakai pangkalan militer yang ada di Indonesia, baik untuk kepentingan perawatan dan pemeliharaan atau hanya untuk logistik.

Kendati demikian meski mengadopsi politik luar negeri bebas aktif, ia menegaskan bahwa prioritas pemerintah Indonesia saat ini membangun dan melakukan modernisasi pertahanan, yang membutuhkan stabilitas nasional.

Apabila terdapat pendekatan yang kurang tepat dilakukan pemerintah Indonesia kepada salah satu kelompok negara, kata dia, tentunya akan berdampak kepada stabilitas.

Maka dari itu, Frega menyebutkan pemerintah Indonesia tidak ingin terjebak dalam konflik yang justru menghambat pertumbuhan maupun modernisasi.

"Indonesia menjaga bagaimana kepentingan nasional bisa dilindungi tanpa mencederai hubungan pertemanan ataupun kepentingan strategis dengan negara-negara yang sudah ada" ungkap Frega. (*)

#Kemenhan #Papua #Militer
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Raker Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Komisi I DPR Bahas Peran KODAM Baru
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 25 November 2025
Raker Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Komisi I DPR Bahas Peran KODAM Baru
Indonesia
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Apabila ditemukan indikasi pelanggaran, akan dikenakan sanksi tegas bagi rumah sakit yang diduga menolak pasien.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 25 November 2025
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Indonesia
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Banyak mahasiswa asal Papua yang belajar di luar negeri belum menerima beasiswa dari pemerintah daerah. Pemerintah pusat akan mengambil alih pembiayaan melalui LPDP.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Krisis Pembiayaan, Pemerintah Pusat Siap Selamatkan Mahasiswa Papua di Luar Negeri
Indonesia
Imparsial Ingatkan Penertiban Tambang Timah Ilegal Domain Aparat Penegak Hukum
Imparsial menilai aksi Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menertibkan tambang ilegal di Bangka tak tepat karena menjadi kewenangan Kepolisian.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 22 November 2025
Imparsial Ingatkan Penertiban Tambang Timah Ilegal Domain Aparat Penegak Hukum
Indonesia
Indonesia dan Yordania Bakal Bikin Drone Intai dan Tempur
Sjafrie tidak menjelaskan secara detail soal kerja sama pengembangan teknologi drone tersebut
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Indonesia dan Yordania Bakal Bikin Drone Intai dan Tempur
Indonesia
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Deep Element memiliki keunggulan dalam merancang drone intai maupun tempur berteknologi canggih.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
RI-Yordania Join Bikin Drone Militer Canggih, Libatkan Pindad & Deep Element
Indonesia
20 Ribu Tentara Bakal Dikirim ke Gaza, Mayoritas Prajurit Kesehatan dan Konstruksi
Saat ditanya kapan personel pasukan perdamaian dikirim ke Gaza, Sjafrie belum bisa memberikan tenggat waktu dengan rinci.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
20 Ribu Tentara Bakal Dikirim ke Gaza, Mayoritas Prajurit Kesehatan dan Konstruksi
Berita Foto
Menhan Resmikan Layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan di RSPPN Soedirman
Tenaga kesehatan menunjukkan plasma darah pasien imunoterapi yang siap dimasukkan kembali ke tubuh pasien usai peresmian layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Menhan Resmikan Layanan Immunotherapy Nusantara by Terawan di RSPPN Soedirman
Indonesia
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Bagikan