Kementerian Agama Prioritaskan Pendidikan dan Dakwah Sejuk

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 25 Oktober 2019
Kementerian Agama Prioritaskan Pendidikan dan Dakwah Sejuk

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (ANTARA/Agus Salim)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan akan fokus dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan lainnya. Mutu pendidikan tersebut sangat penting dalam rangka menciptakan SDM handal.

"Salah satu prioritas program Presiden untuk tahap kedua ini penekanannya pada aspek pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia. Beliau juga berpesan bagaimana meningkatkan mutu pendikan madrasah, pesantren, dan pendidikan kegamaan lainnya melalui program kemitraan dengan dunia usaha. Sehingga anak didik memiliki keterampilan yang siap terjun di dunia usaha," ujar Zainut dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Baca Juga:

PDIP Ungkap Alasan Jokowi Tunjuk Bekas Jenderal Jadi Menteri Agama

Zainut juga akan mengeluarkan program dakwah yang mendorong ukhuwah persaudaran, semangat persatuan, dan sikap toleransi.

"Presiden memberikan contoh saat ini sering kita mendengar ceramah maupun khotbah yang isinya bukan memberikan kesejukan dan pesan-pesan damai, tapi justru yang disampaikan malah penuh dengan pesan provokatif. Ini perlu kita cermati agar jangan sampai dakwah tersebut membuat perpecahan umat Islam dan umat agama lainnya," ujar Zainut Tauhid.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Kemenag, area Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (25/10/2019) usai dilantik Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Anom Prihantoro)
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Kemenag, area Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (25/10/2019) usai dilantik Presiden Joko Widodo. (ANTARA/Anom Prihantoro)

Hal ini, lanjut Zainut, menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dan meminta bagaimana meningkatkan kualitas para dai yang tidak sekadar menyampaikan pesan-pesan agama, namun memiliki semangat merangkul dan membangun persaudaraan.

"Apalagi di era media sosial ini yang bila tidak dikelola dengan baik justru akan menimbulkan perpecahan umat," jelas Zainut.

Zainut mengatakan, Kementerian Agama punya ribuan penyuluh. Para penyuluh itu ditugaskan untuk menyebarkan ajaran agama yang penuh kasih dan cinta sehingga radikalisme tidak berkembang.

"Kementerian Agama ini punya perangkat yang besar sekali, kita punya penyuluh (berjumlah) 45 ribu, ini kan juga merupakan modal yang saya kira nanti bisa kita arahkan untuk menjadi penyebar nilai-nilai dakwah yang rahman, penuh cinta dan kasih yang toleran gitu. Setiap penyuluh dia punya binaan-binaan di majelis-majelis taklim, saya kira itu jadi upaya kami bagaimana tadi, penanganan masalah paham radikal," ujar Zainut.

Baca Juga:

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Miliki Harta Rp14,7 Miliar

Zainut menyebut, paham radikal dapat menyebar karena dua aspek, yakni aspek keagamaan dan aspek ekonomi. Jika terkait aspek keagamaan, maka terkait transfer ilmu yang diterima siswa di sekolah.

"Kalau dari sumber ekonomi, bagaimana orang-orang itu dapat pekerjaan yang baik, dia pekerjaannya serampangan, banyak beban, kondisi sosialnya, saya kira ini harus dilihat secara utuh," lanjutnya.

Suasana pelantikan 12 wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (25/10/2019). (ANTARA/HO-Biro Pers, Setpres)
Suasana pelantikan 12 wakil menteri oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Jumat (25/10/2019). (ANTARA/HO-Biro Pers, Setpres)

Saat ini, Zainut mengatakan, stigma masyarakat mengarahkan radikalisme pada satu agama tertentu. Padahal, menurut Zainut, radikalisme dapat melekat ke semua agama.

"Ada stigmatisasi, kesan yang radikal itu hanya dari kelompok A gitu, atau hanya dialamatkan kepada Islam gitu. Jadi tidak benar bahwa radikalisme itu karena sumbernya semata-mata masalah agama dan paham radikal itu bisa melekat ke semua agama. Jadi harus hati-hati di dalam mengurai persoalan ini," ujar Zainut. (Knu)

Baca Juga:

Profil Fachrul Razi, Kalangan Militer Pertama yang Pimpin Kementerian Agama

#Zainut Tauhid #Kementerian Agama
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Begini Cara Cairkan BSU Kemenag Tenaga Non-ASN Rp 600 Ribu, Jangan Sampai Salah Klik!
Bantuan ini diberikan sebesar Rp600 ribu per dua bulan untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI), ustaz, serta guru di bawah binaan Bimbingan Masyarakat (Bimas).
Wisnu Cipto - Selasa, 16 Desember 2025
 Begini Cara Cairkan BSU Kemenag Tenaga Non-ASN Rp 600 Ribu, Jangan Sampai Salah Klik!
Indonesia
6.919 Masjid di Seluruh Indonesia Terbuka untuk Tempat Istirahat Gratis dan Nyaman untuk Pemudik Natal dan Tahun Baru yang Kelelahan di Jalanan
Peran masjid diarahkan sebagai rest area alternatif di jalur padat, tempat yang aman dan nyaman, pos layanan sosial, serta lokasi pemeriksaan kesehatan.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
6.919 Masjid di Seluruh Indonesia Terbuka untuk Tempat Istirahat Gratis  dan Nyaman untuk Pemudik Natal dan Tahun Baru yang Kelelahan di Jalanan
Indonesia
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Langkah ini merupakan tindak lanjut atas amanat Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan bagi korban konflik kemanusiaan di Palestina.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Indonesia
Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Wujudkan Dana Abadi Pesantren
Menjadi langkah positif pemerintah dalam memperkuat eksistensi pesantren di Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Wujudkan Dana Abadi Pesantren
Indonesia
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Kemenag kejar target penerbitan Perpres Ditjen Pesantren sebagai kado akhir tahun 2025, setelah mendapat persetujuan Presiden Prabowo.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Indonesia
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Direktur Arsad Hidayat tegaskan program Masjid Ramah dan inklusif harus tetap berjalan, termasuk untuk Natal dan Tahun Baru
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
Indonesia
Pembentukan Ditjen Pesantren, DPR: Perumusan Tupoksi Harus Relevan dengan Kebutuhan Pesantren
Anggota Komisi VIII DPR sebut perumusan tupoksi menjadi panduan penting dalam menjalankan operasional Ditjen Pesantren.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Pembentukan Ditjen Pesantren, DPR: Perumusan Tupoksi Harus Relevan dengan Kebutuhan Pesantren
Indonesia
Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Hari Santri, DPR: Bukti Perhatian Presiden terhadap Dunia Pesantren
Ditjen Pesantren diharapkan dapat mendorong koordinasi, pembinaan, dan pengembangan pesantren dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren di Hari Santri, DPR: Bukti Perhatian Presiden terhadap Dunia Pesantren
Indonesia
Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren
Cak Imin menegaskan pentingnya pembenahan infrastruktur lembaga pendidikan berbasis pesantren yang belum memenuhi standar keamanan dan kelayakan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
Respons Arahan Presiden, Cak Imin dan Menag Siapkan Pembenahan Pesantren
Indonesia
KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag
Sebagian biro travel diduga menyerahkan uang kepada pejabat Kemenag untuk mendapatkan kuota lebih banyak.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Oktober 2025
KPK Ungkap Asal Uang Rp100 Miliar dari Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag
Bagikan