Kementan Tegaskan 'Kalung Anticorona' Bukan Jimat

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 06 Juli 2020
Kementan Tegaskan 'Kalung Anticorona' Bukan Jimat

Produk berbahan Eucalyptus inovasi Badan Litbang Pertanian yang diklaim berkhasiat menangkal virus corona penyebab COVID-19. (Antara/Badan Litbang Pertanian)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya mengklaim berencana untuk membuat antivirus corona yang terbuat dari kayu putih (eucalyptus). Antivirus tersebut berbentuk kalung aromaterapi, roll on, dan inhaler.

Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry sebagai kepala laboratorium yang mengembangkan produk-produk tersebut menekankan tidak ada klaim antivirus.

“Kalung ini sebagai aksesori kesehatan. Ini bukan jimat, tidak ada klaim antivirus di situ,” ujar Fadjry di Kantor Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan, Bogor, Senin (6/7).

Baca Juga:

4 Tanaman Herbal Antivirus, Bisa Cegah Corona?

Fadjry mengatakan bahwa kayu putih telah dikenal sejak zaman nenek moyang, dan terbukti bisa menjaga daya tahan tubuh serta meringankan gejala penyakit seperti pernapasan.

“Harapan masyarakat begitu besar bahwa bahan alam efektif untuk pencegahan (penyakit). Saya tidak ingin berpolemik, yang salah kita luruskan, apalagi ini penelitian yang sangat awal namun sangat berpeluang,” tuturnya.

Fadjry mengatakan, tulisan tersebut hanya tertera pada prototype kalung aromaterapi yang digunakan di kalangan pegawai Kementan. “Ini hanya prototype ya. Produksi massal nanti ini (tulisannya) akan menjadi ‘aromaterapi eucalyptus’,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa produk-produk tersebut memang belum sampai pada fase uji klinis. Produk roll on dan inhaler, lanjutnya, sudah terdaftar di Badan POM sebagai jamu dan bukan Obat Herbal Terstandar (OHT).

Sementara izin edar Badan POM untuk kalung aromaterapi tengah diproses. “Di Badan POM itu kan ada kriteria, kita masuk sebagai produk jamu. Prosesnya benar, ada hasil lab dan uji testimoni,” tambahnya.

Fadjry menjelaskan, Balitbangtan sebagai salah satu unit eselon 1 di bawah Kementan memiliki mandat melakukan penelitian dan pengembangan.

Produk antivirus eucalyptus untuk corona hasil penelitian Balitbangtan Kementan (Balitbangtan Kementan)
Produk antivirus eucalyptus untuk corona hasil penelitian Balitbangtan Kementan (Balitbangtan Kementan)

Termasuk meneliti potensi eucalyptus yang merupakan salah satu jenis tanaman atsiri. Sehingga dalam proses produksinya, Balitbangtan sudah menunjuk PT Eagle Indo Pharma atau Cap Lang untuk membantu memasarkannya temuan anyar tersebut.

Lantaran perusahaan swasta tersebut dinilai berpengalaman memasarkan produk kesehatan seperti minyak kayu putih. Bahkan, Balitbangtan tengah melakukan pendekatan untuk kerjasama dengan sejumlah mitra asing. Yakni perusahaan pharmaceuticals dari Jepang dan Aptar Pharma dari Rusia.

Kedua perusahaan tersebut juga sudah memiliki cakupan pemasaran di berbagai negara mulai dari Asia Tenggara, China, Jepang, US, Rusia hingga Eropa. Sehingga dapat mempercepat produksi massal produk antivirus itu dalam memenuhi permintaan masyarakat luas.

Baca Juga:

Jamur Cordyceps Bisa Jadi Antivirus COVID-19?

Ia berharap polemik terkait Kementan yang akan memproduksi obat antivirus corona dapat segera diakhiri. Maka, peluang bangsa bisa lebih cepat menemukan obat atau teknologi penanganan bagi COVID-19.

"Butuh tekat dan semangat untuk saling bersinergi demi kemajuan bangsa ini. Bukan saling mencela atau melemahkan," tutup dia. (Knu)

#COVID-19 #Kalung
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan