Kemenristek Kembangkan Jahe Merah, Jambu Biji dan Minyak Kelapa untuk Daya Tahan Tubuh


Menristek Bambang Brodjonegoro di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (3/5) (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji dan minyak kelapa murni guna meningkatkan daya tahan tubuh dari paparan Covid-19.
"Kita sudah melakukan, baik sistematic review, kemudian studi bioinformatika dan saat ini sedang melakukan uji klinis, terutama di Rumah Sakit Wisma Atlet, khususnya untuk bahan-bahan, seperti jahe merah, jambu biji dan juga virgin coconut oil," kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam keterangannya di Kantor BNPB Jakarta, Minggu (3/5).
Baca Juga:
Pemprov DKI: 79.914 Jalani Rapid Test, 3.050 Orang Positif COVID-19
Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan kementeriannya berharap mereka dapat mendayagunakan suplemen yang sudah ada, yang mengandung bahan-bahan tersebut dan diharapkan cocok untuk mengatasi penyakit COVID-19.

"Paling tidak (dapat) meningkatkan daya tahan terhadap COVID-19 atau menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap COVID-19," katanya.
Sementara itu, untuk obat yang diharapkan dapat mengatasi penyakit COVID-19, Menristek mengatakan kementeriannya sedang melakukan uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri, baik avigan, chloroquine dan tamiflu, selain obat pil kina yang sedang dikembangkan di Indonesia.
"Pil kina (ini) sedang kita uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban penderita COVID-19," ujarnya.
Selain itu, Kemenristek juga sedang melakukan riset terhadap convalescent plasma sebagai terapi untuk pasien COVID-19.
"Plasma dari pasien yang sudah sembuh itu kemudian dicoba diberikan sebagai terapi untuk pasien COVID-19 yang sedang dalam kondisi berat," terang dia.
Penelitian yang mulai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto terhadap convalescent plasma tersebut, kata Bambang, menunjukkan hasil yang cukup melegakan, meski masih memerlukan riset dalam skala besar.
Oleh karena itu, Kemenristek/BRIN bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan riset yang lebih besar dan akan melibatkan banyak rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta, untuk mengembangkan convalescent plasma.
"Misalkan di Malang, di Yogyakarta, Surabaya, Solo maupun tempat-tempat lainnya," kata Menristek.
Bambang Brodjonegoro sebagaimana dilansir Antara berharap convalescent plasma tersebut dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan penderita COVID-19.
Baca Juga:
Update Corona DKI Minggu (3/5): Kasus Positif 4.417 Orang, Sembuh 621 Jiwa
Selain convalescent plasma, Kemenristek juga sedang mengembangkan serum anti-COVID-19.
"Kita mencoba membuat serum anti-COVID-19 yang merupakan kerja sama antara Biofarma, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan IPB (Institut Pertanian Bogor), yang kita harapkan nantinya juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan dari COVID-19," pungkasnya.(*)
Baca Juga:
Update COVID-19, Minggu (3/5): Pasien Positif 11.192 dan 1.876 Dinyatakan Sembuh
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
