Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 16 Mei 2025
Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO

Danau Toba. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memanggil pengelola Geopark Kaldera Toba terkait peringatan "kartu kuning" yang diberikan UNESCO saat rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4-5 September 2023.

"Gubernur Sumatera Utara sudah memberi atensi yang tinggi untuk mengembalikan posisi Geopark Kaldera Toba kembali ke green card," kata GM Badan Pengelola Kaldera Toba UNESCO Global Dr. Azizul Kholis dalam keterangannya, Jumat (16/5).

Azizul menyampaikan bahwa pihaknya memerlukan waktu dua bulan untuk melakukan pembenahan. UNESCO dijadwalkan melakukan asesmen ulang pada 15 Juli 2025. Meskipun demikian, pengelola Geopark Kaldera Toba optimis masalah ini dapat diselesaikan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga:

Meratus Resmi Diakui UNESCO, Indonesia Menyala Kini Punya 12 Situs Geopark Dunia

Deputi Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menegaskan bahwa Kemenpar telah mengambil langkah konkret untuk memenuhi rekomendasi UNESCO. Rekomendasi utama UNESCO meliputi perbaikan dan diversifikasi interpretasi warisan geologi, perluasan survei warisan alam, budaya, dan buatan, peningkatan visibilitas dan kemitraan geopark melalui panel interpretasi, serta penguatan jejaring dan pelatihan dengan geopark lain di Indonesia.

Hariyanto menyampaikan bahwa Kemenpar akan terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Kaldera Toba, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya untuk memfasilitasi penyusunan site plan di berbagai geosite pada tahun 2026.

"Penyusunan siteplan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat struktur dan manajemen Geopark Kaldera Toba sesuai dengan pedoman UNESCO," ujarnya.

Langkah konkret lain yang diambil Kemenpar adalah pembuatan panel interpretasi di geosite dan penyelenggaraan event MICE untuk mendukung pariwisata Geopark Kaldera Toba. Kemenpar juga memberikan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 sebesar Rp56,6 Miliar serta kegiatan peningkatan kapasitas SDM, koordinasi teknis, dan revitalisasi geosite seperti Monkey Forest Sibaganding dan Geosite Pulau Sibandang.

Baca juga:

Cerita Rakyat Danau Toba Tentang Pentingnya Menjaga Janji

Alokasi dana DAK tersebut didistribusikan kepada delapan kabupaten di kawasan Danau Toba (Dairi, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, dan Samosir) untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik dan nonfisik pariwisata.

Selain Geopark Kaldera Toba, geopark lain yang juga menerima kartu kuning dari UNESCO adalah Gua Zhijindong (Tiongkok), Taman Nasional Regional Luberon (Prancis), Madonie (Italia), dan Colca y Volcanes de Andagua (Peru). Kartu kuning merupakan peringatan UNESCO bahwa pengelola wilayah belum memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

#Danau Toba #UNESCO #Ikon Warisan Dunia UNESCO
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Pembentukan TGPF Dugaan Pelanggaran HAM di Kawasan Danau Toba
Komisi III menekankan pentingnya pembukaan kembali akses jalan yang ditutup di area konsesi PT TPL
Angga Yudha Pratama - Selasa, 07 Oktober 2025
DPR RI Desak Pemerintah Pimpin Pembentukan TGPF Dugaan Pelanggaran HAM di Kawasan Danau Toba
Indonesia
Seaplane atau Pesawat Amfibi Diuji Coba, Diyakini Meningkatkan Jumlah Wisatawan ke Danau Toba Khususnya Samosir
Seaplane atau pesawat amfibi diuji coba terbang dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara ke pelabuhan di Samosir.
Frengky Aruan - Rabu, 24 September 2025
Seaplane atau Pesawat Amfibi Diuji Coba, Diyakini Meningkatkan Jumlah Wisatawan ke Danau Toba Khususnya Samosir
Travel
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Status kartu kuning yang diberikan UNESCO kepada Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara sejak 2023 silam akhirnya resmi berakhir.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO
Indonesia
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Masuknya surat-surat Kartini ke dalam daftar UNESCO menunjukkan bahwa dunia mengakui warisan intelektual dan sumbangan pemikiran Indonesia bagi peradaban global
Angga Yudha Pratama - Rabu, 20 Agustus 2025
Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia
Indonesia
Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO
Aksi penolakan rencana pembangunan ratusan vila di wilayah Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Wisnu Cipto - Kamis, 07 Agustus 2025
Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO
Indonesia
Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO
Kemenpar akan terus berkoordinasi dengan Badan Pengelola Kaldera Toba
Angga Yudha Pratama - Jumat, 16 Mei 2025
Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO
Indonesia
Meratus Resmi Diakui UNESCO, Indonesia Menyala Kini Punya 12 Situs Geopark Dunia
Keunikan dan keindahan bentang alam Indonesia kian diakui dunia.
Wisnu Cipto - Rabu, 16 April 2025
Meratus Resmi Diakui UNESCO, Indonesia Menyala Kini Punya 12 Situs Geopark Dunia
Indonesia
Taman Bumi Kebumen dan Meratus Resmi Jadi Global Geopark UNESCO
Dengan pengakuan itu, jumlah taman bumi di Indonesia yang masuk ke daftar UGG kini menjadi 12.
Dwi Astarini - Rabu, 16 April 2025
Taman Bumi Kebumen dan Meratus Resmi Jadi Global Geopark UNESCO
Dunia
Balkan Blues Bosnia Raih Pengakuan UNESCO
Sevdalinka, yang sering dijuluki 'Balkan Blues', adalah lagu cinta urban yang melankolis dari abad ke-16.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 28 Desember 2024
Balkan Blues Bosnia Raih Pengakuan UNESCO
Tradisi
Cerita Rakyat Danau Toba Tentang Pentingnya Menjaga Janji
Cerita rakyat yang paling terkenal tentang asal usul Danau Toba berasal dari suku Batak, yang mendiami kawasan sekitar danau.
Frengky Aruan - Rabu, 18 Desember 2024
Cerita Rakyat Danau Toba Tentang Pentingnya Menjaga Janji
Bagikan