Kemenlu Desak Malaysia Lakukan Investigasi Menyeluruh soal Pelanggaran dalam Penembakan 5 WNI


Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemenlu Judha Nugraha. (Dok. Kemenlu)
MerahPutih.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tengah mengusut insiden penembakan terhadap pekerja migran Indonesia oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).
Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemenlu Judha Nugraha mendorong pihak berwenang Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait penembakan. Termasuk menelusuri kemungkinan adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use of force).
Judha menambahkan KBRI Kuala Lumpur masih mengumpulkan informasi lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kejadian penembakan terhadap lima WNI di Malaysia. Selain itu, tim pengacara retainer KBRI telah diminta untuk mengkaji serta menyiapkan langkah hukum yang dapat ditempuh.
KBRI Kuala Lumpur telah menemui empat WNI yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang dan Rumah Sakit Klang, Malaysia, pada Selasa (28/1). Dua di antara korban dalam kondisi stabil dan diketahui berasal dari Provinsi Riau.
Baca juga:
Menlu Sugiono Serukan Penyelidikan Penembakan WNI oleh Aparat Malaysia
“Sementara itu, dua korban lainnya masih dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi, sehingga belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut,” kata Judha kepada wartawan dikutip Rabu (29/1).
Sementara, dua korban yang sudah stabil menyatakan tidak ada aksi perlawanan bersenjata dari para penumpang WNI terhadap aparat APMM.
Kemenlu, bersama KBRI Kuala Lumpur, saat ini juga tengah mengurus proses pemulangan jenazah seorang WNI asal Provinsi Riau yang meninggal dalam insiden tersebut.
Rencananya, repatriasi jenazah akan dilakukan pada Rabu (29/1), dengan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru, kemudian dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung halamannya di Pulau Rupat, Riau.
"Jenazah akan dipulangkan melalui penerbangan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru, lalu diteruskan dengan perjalanan darat ke kampung halaman almarhum di Pulau Rupat, Riau," jelas Judha.
Kemenlu dan KBRI Kuala Lumpur memastikan akan memberikan pendampingan hukum bagi para korban guna menjamin hak-hak mereka terpenuhi. Selain itu, seluruh biaya perawatan medis di rumah sakit akan ditanggung hingga para korban pulih sepenuhnya.
Sebelumnya, lima WNI menjadi korban penembakan oleh aparat APMM, Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat di sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor Malaysia. Dalam kejadian tersebut, satu orang meninggal dunia dan empat lainnya terluka. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024

[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia](https://img.merahputih.com/media/d3/ef/cd/d3efcda4ca4af508cc1aa1cc3dfdfc1a_182x135.png)
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

Kemlu Pastikan 134 WNI di Nepal dalam Kondisi Aman, Koordinasi dengan Otoritas Setempat Permudah Kepulangan

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Puluhan WNI Dievakuasi Dari Nepal, Ratusan Orang Masih Bertahan

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka
