Kemenkes Kirim Bantuan Obat-obatan dan Perlengkapan Medis ke Sukabumi


Proses evakuasi yang dilakukan Polisi di Sukabumi. (Dok. Media sosial)
MerahPutih.com - Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. Peristiwa ini mengakibatkan 5 orang meninggal, beberapa orang hilang, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi.
Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, guna mencegah terjadinya wabah penyakit yang sering muncul setelah bencana banjir.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.
“Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan,” kata Sumarjaya.
Baca juga:
7 Orang Korban Banjir Bandang di Sukabumi Masih Hilang
Adapun bantuan obat-obatan kepada korban bencana dikirim pada Jumat (6/12). Selain obat-obatan, katanya, pada saat yang sama, pihaknya juga mengirimkan bantuan berupa makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, masing-masing 1 ton.
Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4 – 10 Desember 2024. Merespon penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.
Sumarjaya menyebutkan, hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan puskesmas pembantu yang masih beroperasi.
Rencananya, kata Sumarjaya, tim Puskris akan berkoordinasi melakukan pendampingan dalam rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan di lapangan.
Di lapangan, katanya, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi. PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.
Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.
“Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan,” pesannya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BPBD Bali Koreksi Korban Tewas Banjir Bandang Bukan 18 tapi 17 Orang

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Satu Keluarga Korban Banjir Bali Diduga Terjebak Reruntuhan Rumah, SAR Terjunkan 2 Ekskavator

Hujan Ekstrem Bakal Landa Tangerang, Warga Harus Waspadai Banjir

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang
