Kemenkes Berikan Tips Jalani Vaksinasi saat Berpuasa


Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Senin (12/4/2021). (ANTARA/Devi Nindy)
MerahPutih.com - Juru Bicara Vaksinasi COVKD-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat harus meniatkan untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19.
Pasalnya, hal ini sebagai sebuah ikhtiar menjaga kesehatan selama bulan Ramadan.
Dalam hal ini, Nadia menegaskan, tidak ada persiapan khusus untuk yang akan mendapatkan vaksinasi pada saat bulan Ramadan ini, tetapi tetap menjaga kondisi kesehatan di masa berpuasa ini.
Baca Juga:
"Sebelum mendapatkan vaksinasi kita bisa mengupayakan istirahat yang cukup serta waktu sahur makan makanan yang bergizi dan seimbang,” kata Nadia pada konferensi pers daring tentang Vaksinasi COVID-19 di bulan Ramadan, pada Senin (12/4).
Bukan hanya makanan yang sehat, Nadia juga mengingatkan masyarakat untuk memerhatikan kebutuhan cairan, yakni dengan cara minum sesuai jumlah yang ditentukan.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak memilih jenis vaksin. Pasalnya, vaksin yang digunakan saat ini telah yakni Sinovac maupun AstraZeneca telah memenuhi syarat dari World Health Organization (WHO).
Dalam hal ini, dari segi keamanan, vaksin yang digunakan di Indonesia telah melewati uji klinis tahap ke-3. Selain itu, dari segi efikasi sudah memenuhi standar WHO minimal 50 persen.
Sementara vaksin yang digunakan efikasinya di atas standar tersebut.
Baca Juga:
Negara Produsen Batasi Penjualan, Pengembangan Vaksin Dalam Negeri Harus Diperluas
Selain itu, Badan Penanganan Obat dan Makanan (BPOM) dan Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) sudah melakukan kajian terhadap keamanan dan mutu daripada vaksin tersebut.
“Vaksin digunakan saat ini merupakan jenis vaksin yang aman dan bermanfaat serta meningkatkan kekebalan tubuh berdasarkan rekomendasi dari para ahli,” ucap dia. (Knu)
Baca Juga:
500 Warga Jakarta Pusat Jalani Vaksinasi COVID-19 di Kampung Tangguh Jaya
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
