Kemendagri Temukan Anggaran Janggal APBD 2021, PSI Semprot Pemprov DKI
 Zulfikar Sy - Rabu, 23 Desember 2020
Zulfikar Sy - Rabu, 23 Desember 2020 
                Logo PSI (Foto: psi.id)
MerahPutih.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih menemukan anggaran janggal senilai Rp580 miliar di kegiatan-kegiatan DPRD dalam RAPBD DKI Tahun Anggaran 2021.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar menilai, temuan tersebut menunjukkan adanya cacat di sistem dan proses penyusunan anggaran di Pemprov selama ini.
“Kami ingin mengingatkan semua pihak bahwa kejanggalan anggaran ratusan miliar ini adalah kejadian berulang setiap tahun,” ujar Michael Victor Sianipar di Jakarta, Rabu (23/12).
Baca Juga:
Delapan Fraksi DPRD Walk Out saat PSI Sampaikan Pandangan Umum
Victor menceritakan, tahun 2019 silam, ditemukan usulan anggaran janggal belanja lem aibon sebesar Rp82 miliar pada RAPBD 2020, yang kemudian diklaim oleh Pemprov sebagai kesalahan input komponen.
Pada penyusunan APBD 2021 kemarin, juga masih ditemukan usulan kenaikan anggaran fantastis ratusan miliar DPRD DKI seperti gaji, tunjangan, dan kegiatan sosialisasi. Setelah dikritisi publik akhirnya direvisi, hasil akhirnya pun masih dinilai janggal oleh Kemendagri.
 
Ia berpendapat, anggaran-anggaran janggal seperti ini akan ada setiap tahunnya jika proses penganggaran tidak dibuka kepada publik dan waktu pembahasannya sangat mepet. Kejadian lem aibon tahun lalu dan RKT DPRD tahun ini seharusnya menjadi momentum memperbaiki proses penganggaran di era pemerintahan Anies Baswedan.
“Kami juga kembali meminta Pemprov DKI untuk segera membuka rincian APBD 2021 yang sudah diketok dua minggu lalu, namun hingga hari ini seakan-akan masih juga dirahasiakan isiannya,” tuturnya.
Ia juga menyoroti jadwal pembahasan anggaran yang terlalu mepet. Pemda DKI baru memberikan rancangan KUA PPAS tahun 2021 pada tanggal 2 November, atau terlambat empat bulan dari jadwal yang seharusnya. Anggota DPRD hanya diberi waktu dua hari untuk mempelajari ratusan ribu komponen anggaran.
"Pembahasan di rapat-rapat DPRD berlangsung kilat dan terkesan hanya formalitas. Bahkan, isi komponen belanja pun tidak sempat dibuka di dalam rapat-rapat DPRD,” ujar Victor.
Baca Juga:
PDIP Bingung Aksi Walk Out Anggota DPRD Diartikan Memusuhi PSI
Hal itu diperburuk dengan sikap Pemprov DKI yang tidak mau membuka rancangan APBD 2021. Akibatnya, masyarakat tidak bisa memantau jalannya proses pembahasan anggaran.
"Mulai dari jadwal pembahasan, proses pembahasan di DPRD, penggantian sistem budgeting, hingga detail anggaran yang terkesan ditutup-tutupi, semuanya tidak wajar,” tutur Victor. (Asp)
Baca Juga:
Klaim 88 Paslon yang Didukungnya Menang Pilkada, PSI: Sangat Menggembirakan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
 
                      Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
 
                      APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
 
                      Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
 
                      Dikasih Topi Logo Gajah, Jokowi Ngaku Ngomong Banyak Hal Dengan Sekjen PSI
 
                      Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
 
                      Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
 
                      Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
 
                      PSI Ungkap Pengurangan Anggaran Berimbas pada Penghapusan BPJS Kesehatan 1,3 Juta Warga DKI
 
                      PSI DKI Temukan Anggaran Fantastis Pembelian Lampu Operasi di Dinkes, Nilainya Capai Rp 1,4 Miliar
 
                      




