Kembalinya Wisata Kereta Sepur Klutuk Jaladara
Lokomotif pabrikan Jerman 1896 dengan gerbong jati buatan 1920. (Surakarta City Government)
SETELAH setahun terkurung akibat pandemi, kereta uap pariwisata kebanggaan di Kota Solo atau yang dikenal dengan sebutan Sepur Klutuk Jaladara kembali beroperasi pada 16 Oktober 2021. Dengan beroperasinya armada pariwisata itu diharapkan bisa mendongkrak kunjungan wisata di Kota Bengawan.
Lokomotif pabrikan Jerman 1896 dengan gerbong kayu jati buatan 1920 itu selama setahun dikandangkan di Stasiun Purwosari, sebelum akhirnya dioperasikan lagi pada akhir pekan tahun lalu.
“Peminatnya pun lumayan, ada 50 wisatawan dari luar kota,” terang Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad kala itu. Ke-50 wisatawan asal Kota Pahlawan Surabaya itu berwisata menggunakan Sepur Klutuk Jaladara dengan sistem sewa.
Tarif yang dikenakan untuk setiap perjalanannya sekitar Rp 3,5 juta. Biaya tarif yang dibayarkan ini digunakan untuk bahan bakar berupa kayu serta operasional masinis dan asisten masinis.
Dengan beroperasinya kembali angkutan khusus pariwisata, bergeraknya kembali usaha-usaha kepariwisataan, dan dibukanya kembali objek-objek wisata bisa meningkatkan gairah masyarakat di sektor kepariwisataan di Solo.
Baca Juga:
Saatnya Melonggok ke Destinasi Wisata di Garut, Penuh Pesona
Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta uap yang digunakan sebagai kereta wisata yang memiliki rute menyusuri rel di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo. Kereta wisata ini diresmikan penggunaanya oleh Menteri Perhubungan, Jusman Syafi’i Djamal pada tanggal 27 September 2009. Pada saat itu Kota Solo masih dipimpin oleh Joko Widodo sebagai walikota.
Kereta uap ini sudah beroperasi sebagai kereta wisata selama lebih dari 13 tahun dan telah menjadi ikon pariwisata Kota Solo. Hampir setiap minggu, kereta ini membawa wisatawan yang berasal dari dalam daerah maupun luar daerah Kota Solo. Kereta ini menempuh jarak sejauh 5,6 kilometer dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Solo Kota di Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon.
Kemudian di sepanjang perjalanan, kereta uap ini akan berhenti di dua lokasi yaitu di depan pintu masuk Kampung Batik Kauman Solo dan rumah dinas Walikota Solo dan sejumlah tempat wisata lainnya.
Pada mulanya, Sepur Kluthuk Jaladara ini beroperasi menggunakan Lokomotif Uap C1218 buatan Jerman pada tahun 1896. Kemudian, pada 6 Februari 2020, lokomotif tersebut diganti dengan menggunakan Lokomotif Uap D1410 buatan Jerman pada tahun 1921. (aru)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman