Kematian COVID-19 Tembus 7.000, Swedia Belum Wajibkan Penggunaan Masker


Menteri Kesehatan dan Urusan Sosial Swedia Lena Hallengren di kantor pusat pemerintah di Stockholm. Jessica Gow/TT News Agency/via REUTERS/HP/djo (via REUTERS/TT NEWS AGENCY)
MerahPutih.com - Swedia belum mewajibkan penggunaan masker. Demikian kata pejabat kesehatan senior pada Kamis (3/12).
Hal itu justru saat kematian COVID-19 di Swedia menembus angka 7.000 dan sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperluas rekomendasi kapan penggunaan masker diharuskan.
WHO pada Rabu mengatakan bahwa, di lokasi virus corona menyebar, masyarakat- termasuk anak-anak dan siswa berusia di atas 12 tahun- harus selalu menggunakan masker di toko, tempat kerja dan sekolah yang minim ventilasi serta ketika menerima tamu di rumah dengan ventilasi yang buruk.
Baca Juga:
Kebun Binatang Tertua di Jepang Sambut Kelahiran Bayi Gajah Pertama
Namun, Otoritas Kesehatan Swedia, yang sebagian besar berada di balik strategi menentang penguncian Swedia, menahan diri untuk tidak merekomendasikan penggunaan masker.
Otoritas Kesehatan Swedia mengutip bukti lemah soal keefektifan masker dan ketakutan bahwa masker bisa dijadikan alasan untuk tidak mengisolasi diri ketika mengalami gejala.
"Masker wajah mungkin diperlukan di situasi tertentu. Situasi itu belum muncul di Swedia, menurut dialog kami dengan domain (perawatan kesehatan)," kata ketua ahli epidemiologi Swedia, Anders Tegnell saat konferensi pers, Kamis (4/12), dikutip Antara.

"WHO menjelaskan bahwa bukti soal masker lemah. Sejauh ini semua riset menunjukkan bahwa jauh lebih penting untuk menjaga jarak fisik ketimbang menggunakan masker," katanya.
Dalam upaya membendung gelombang kedua pandemi, Perdana Menteri Stefan Lofven pada Kamis mengumumkan bahwa sekolah menengah akan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) hingga akhir tahun ini.
Baca Juga:
CDC AS Rekomendasikan Pangkas Karantina COVID-19 Jadi 10 hari
Swedia mengonfirmasi 35 kematian baru COVID-19 pada Kamis (3/12), sehingga totalnya mencapai 7.007, dengan 6.485 kasus baru.
Tingkat kematian per kapita Swedia berkali-kali lebih tinggi dibanding negara tetangganya Nordik, namun masih lebih rendah daripada sejumlah negara Eropa yang memilih penguncian COVID-19. (*)
Baca Juga:
Belasan Tahun Perang, Afghanistan-Taliban Capai Kesepakatan Pembicaraan Damai
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

KBRI Stockholm Imbau WNI di Swedia Waspada Pasca-Aksi Penembakan Massal

10 Tewas dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia, Polisi tak Punya Catatan Kriminal Pelaku

Pemerintah Stockholm Larang Mobil Bermesin Bensin Masuki Pusat Kota

Konser di Swedia, Beyonce Picu Inflasi

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan

Nilai Perdagangan Indonesia-Swedia Naik 13 Persen Per Oktober 2022
