Kemasyhuran Tingwe Made In Negeri Aing Tiada Tanding

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 08 Juni 2021
Kemasyhuran Tingwe Made In Negeri Aing Tiada Tanding

Tembakau telah menjadi budaya masyarakat Indonesia. (Foto Instagram_setrombako)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

AMBIL selembar papir (kertas rokok). Rentangkan lalu buat semcam cekungan di tangan kiri. Tangan kanan menjumput bako (tembakau) lalu masukan di papir. Telunjuk menahan kertas sembari kedua ibu jari melinting perlahan hingga membuat gulungan kecil.

Sisakan bagian ujung papir untuk dilumatkan air liur sebagai perekat. Lantas, linting kembali sampai berbentuk sebatang kretek. Demikian para penikmat Tingwe atau Linting Dhewe secara turun-temurun membuat kretek mandiri tanpa filter.

Baca juga:

Barang Made in Negeri Aing Naik Kasta di Luar Negeri

Di masa pandemi, Tingwe khususnya dengan filter jadi populer di kalangan Generasi Z lantaran lebih ekonomis ketimbang membeli rokok bungkusan.

Fendrix Renaldo semula perokok berat. Saban hari menghabiskan satu bungkus rokok putih. Begitu pandemi, koceknya berkurang, sehingga Fendrix harus berputar otak menghemat anggaran sebat.

Ia lantas bertemu dengan seorang teman penikmat Tingwe. Mula-mula, lelaki berusia 25 tahun editor video Kamibijak tersebut mencoba-coba sebatang Tingwe buatan temannya. "Enak juga," kata Fendrix. Ia mulai bertanya harga seperangkat juga tembakau Tingwe.

Jika dibandingkan, dalam tempo empat hari saat masih merokok putih, Fendrix menghabiskan sekira 72 ribu rupiah karena harga sebungkus 23 ribu, sementara harga seperangkat termasuk tembakau Tingwe hanya 30 ribu rupiah menghasilkan 50 batang. Ia bisa menghemat sekira 22 ribu rupiah. Belum lagi setelah membeli perangkatnya, Fendrix hanya perlu membeli tembakau dan filter.

"Pindah dari rokok putih karena Tingwe pakai filter juga enggak beda jauh kok. Malah lebih enak bisa racik sendiri," tambah Fendrix.

Baca juga:

Barang Made in Negeri Aing Naik Kasta di Luar Negeri

Jika mendengar kata tembakau, mungkin kabanyakan orang Indonesia akan langsung terbayang dengan rokok. Memang tidak dapat dipungkiri Indonesia terkenal dengan tembakaunya. Indonesia, menurut situs resmi psptm.kemkes.go.id, merupakan negara penghasil tembakau terbesar keenam setelah China, Brasil, India, Amerika Serikat, dan Malawi, dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton atau sekitar 1,91% dari total produksi tembakau dunia.

Asal kata kretek bermula dari campuran tembakau dan cengkeh dilinting dengan daun atau kertas, kemudian ketika dibakar berbunyi “kretek..kretek..kretek” sehingga disebut dengan Kretek. Kretek sering dinikmati dengan cara dilinting, dibakar, dan dihisap.

Seiring berjalannya waktu bermunculan banyak pabrik memproduksi kretek dengan berbagai macam saus tambahan untuk menciptakan aroma khas racikan. Perlahan-lahan “Linting Dhewe” (linting sendiri dalam bahasa jawa) atau dikenal dengan istilah Tingwe, mulai ditinggalkan. Hanya pekerja kerah biru atau petani di pedesaan masih bertahan dengan Tingwe.

Seperti Oni, selama beberapa bulan ini memilih untuk “melinting dhewe” tembakaunya. Salah satu faktor membuatnya beralih dari rokok kemasan ke Tingwe karena perbedaan harga.

tingwe
Melinting sendiri dapat menciptakan kepuasan tersendiri. (Foto Instagram_kibobacco.nusantara)

Oni biasanya menghabiskan sekitar 15 ribu-Rp30 ribu rupiah untuk satu bungkus. Namun, semenjak Tingwe, Oni hanya perlu mengeluarkan nominal senilai anggaran harian rokok kemasan untuk membeli tembakau beserta bahan pendukung lainnya, seperti busa filter, dan kertas papir dengan jumlah yang cukup untuk empat sampai lima hari.

Selain itu, Oni mengatakan tembakau lokal memiliki berbagai macam varian rasa atau aroma hingga membuatnya dapat menikmati berbagai macam sensasi aroma tembakau. Ia juga mengatakan dapat menemukan kepuasannya sendiri saat Tingwe.

“Dengan menemukan racikan sendiri, dengan memadukan berbagaimacam rasa, serta berhasil membuat lintingan tembakau yang rapih, bisa menambah kepuasan gua sendiri,” ujarnya. (kna)

Baca juga:

Balada Fans K-Pop Tergila-Gila Sendal Jepit Swallow Made In Negeri Aing

#Kesehatan #Juni Made In Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan