Kelompok Teroris Lampung Kirim Kader ke Suriah dan Afghanistan untuk Belajar Perang


Ilustrasi, terduga teroris (Foto dok ANTARA)
MerahPutih.com - Tiga terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) diamankan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Lampung. Mereka berperan sebagai penggalang dana melalui yayasan amal Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman bin Auf (LAZ BM ABA).
Polri menduga pengumpulkan dana oleh para terduga teroris JI ini untuk menerbangkan kadernya ke negara konflik seperti Afghanistan, Suriah, dan Irak.
Baca Juga
Diduga Himpun Dana Teroris, Izin LAZ ABA Sudah Dicabut Sejak Januari 2021
"Tentunya pengiriman kader-kader tersebut untuk melatih secara nyata kader-kader di lapangannya," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (4/11).
Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pasukan tempur dari anggota JI. "Tentunya untuk meningkatkan kemampuan militer dari anggota JI tersebut," sambungnya.

Menurut Ramadhan, kader teroris JI juga harus menjalin silaturahmi dengan kelompok radikal di Afghanistan, Irak, dan Suriah. Hal ini bertujuan agar teroris JI di Indonesia bisa memiliki hubungan dengan mereka.
"(Mereka) membangun, menjalin hubungan, atau menjalin silaturahmi, juga afiliasi dengan kelompok radikal yang ada di negara konflik," jelas Ramadhan.
"Jadi negara Terkonflik Syria (Suriah), Afghanistan, jadi terjalinlah hubungan di antara kelompok-kelompok tersebut di negara konflik," jelasnya.
Kendati begitu, Ramadhan belum dapat menyampaikan berapa kader teroris JI yang sudah berangkat ke negara konflik tersebut. Densus masih melakukan pengembangan.
"Ini dalam pengembangan. Jadi kita masih melakukan pendalaman. Tentu seperti kita sampaikan beberapa waktu lalu, bahwa jaringan JI ini luas di Indonesia," terangnya. (Knu)
Baca Juga
Terduga Teroris di Lampung Kumpulkan Dana Rp 70 Juta per Bulan dari Kotak Amal
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya

Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah
