Kelompok Pengeluaran Transportasi Alami Inflasi 13,59 Persen


PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Branch Office Manado memastikan persiapan penerbangan perdana Manado-Narita (Jepang) berjalan lancar. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Inflasi tahunan mencapai 5,47 persen pada Februari 2023 atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,24 pada Februari 2022 menjadi 114,16 pada Februari 2023.
Inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi yang mengalami inflasi sebesar 13,59 persen dan memberi andil 1,63 persen pada inflasi umum.
Baca Juga:
Heru Budi dan TPID akan Bertemu Bahas Penanganan Inflasi
Jika dilihat komoditasnya, penyumbang terbesar untuk nflasi tahunan Februari 2023 antara lain bensin dengan andil 1,07 persen, beras dengan andil 0,32 persen, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,22 persen.
Berdasarkan wilayah, 90 kota IHK mengalami inflasi secara tahunan di mana 63 kota IHK mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional dan 27 kota IHK mengalami inflasi tahunan lebih rendah.
Pada Februari 2023, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kotabaru dengan komoditas penyumbang inflasi di antaranya angkutan udara dengan andil 1,97 persen, beras 1,03 persen, bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,83 persen, dan bensin dengan andil 0,81 persen.
Sementara itu, kota IHK dengan inflasi tahunan terendah pada Februari 2023 adalah Waingapu dengan inflasi tahunan 3,57 persen.
Inflasi tahunan pada Februari 2023 sebesar 5,47 persen disumbang terutama oleh komponen harga yang diatur pemerintah, yang mengalami inflasi 12,24 persen atau lebih rendah dari inflasi tahunan komponen ini di Januari yang sebesar 12,28 persen, dan menyumbang pada inflasi umum 2,17 persen.
"Tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah secara tahunan masih tinggi. Komoditas yang dominan memberi andil inflasi setahun terakhir adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, tarif air minum PDAM, dan tarif angkutan dalam kota," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi tahunan sebesar 7,62 persen pada Februari 2023 atau lebih tinggi dari Januari 2023 yang sebesar 5,71 persen, dan memberi andil 1,28 persen.
“Tekanan inflasi tahunan harga bergejolak meningkat dibandingkan Januari 2023. Komoditas yang dominan memberi andil inflasi selama setahun terakhir adalah beras, telur ayam ras, ikan segar, cabai merah, bawang merah, dan tahu mentah,” katanya.
Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 3,09 persen atau lebih rendah dari Januari 2023 yang sebesar 3,27 persen, dan memberi andil 2,02 persen terhadap inflasi Februari 2023.
Baca Juga:
5 Strategi Pemerintah Jaga Inflasi Pangan Jelang Puasa dan Lebaran
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien

Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025

IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja

Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi

Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar

Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
