Kelola Kondisi Kesehatan Selama Liburan
Liburan tak boleh mengganggu rutinitas pengelolaan kondisi kesehatan. (freepik/standret)
BUAT kamu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu tak perlu khawatir. Situasi dan kondisi kesehatan menjadi hal yang penting dalam keseharian. Namun bukan berati kamu tidak dapat melakukan perjalanan liburan. Bisa kok!
Bagi kamu yang tengah mengelola kondisi kesehatan seperti sakit jantung atau diabetes, bukan halangan untuk melakukan perjalanan liburan. American Heart Association (AHA) memberikan tips yang sangat berharga untuk perjalanan yang aman dan bebas stres.
Dilansir dari laman Healthline, Gladys Velarde dari AHA mengatakan "Bepergian tidak selalu sesederhana itu bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan kronis."
Baca Juga:
Olahraga Memainkan Peran Penting pada Pertumbuhan Anak, Perkenalkan Sejak Dini
Namun, ia tetap mendorong perencanaan proaktif untuk memastikan pengalaman liburan yang positif. Ada beberapa tips yang membuat liburan menjadi lebih menyenangkan.
Hubungi dokter
"Dengan membuat perencanaan yang baik dan aman tentunya kamu dapat menikmati liburan," kata Velarde. Ia menekankan untuk menghubungi dokter yang biasa menangani kamu sebelum melakukan perjalanan. Minta saran mengenai batasan atau tindakan pencegahan. Dalam perjalanan dan melakukan aktivitas, seperti di bandara atau hotel, sebaiknya kamu meminta fasilitas kursi roda.
Obat
Bawalah daftar obat, dosis, dan informasi farmasi yang terperinci, pastikan obat-obatan diberi label yang jelas dan bawa secukupnya untuk seluruh perjalanan. Dikutip dari Medical Travel Compare, kamu perlu membawa obat-obatan tambahan jika terjadi penundaan perjalanan dan periksa tanggal kedaluwarsanya. Bawalah obat-obatan lebih banyak dari yang seharusnya. Ini akan membantu kamu lebih baik dalam liburan.
Baca Juga:
Jangan Sembarangan Pakai Obat Penghilang Bekas Jerawat, Perhatikan Kandungannya
Alat kesehatan
Tanyakan kepada maskapai penerbangan mengenai cara mengangkut peralatan medis dengan aman Seperti tabung oksigen, mesin CPAP, atau alat bantu kesehatan lainnya. Jika kamu memiliki alat pacu jantung atau defibrilator cardioverter-defibrillator implan,sebaiknya kamu menginformasikannya dengan baik, pada pihak keamanan dan krew penerbangan.
Koordinasi layanan kesehatan lokal
Jika kamu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, sebaiknya jangan dilewatkan meskipun tengah berlibur. Jadi sebaiknya kamu sudah mengetahui rumah sakit yang dapat mengakomodir pemeriksaan kesehatan rutin dengan kondisi kamu. Sebaiknya juga mencatat nomor-nomor darurat yang dapat membantu kamu bila dalam kondisi tak mengenakan. Termasuk pula mengetahui apotek yang berada di sekitar tempat kamu menginap. Perlu pula untuk mempertimbangkan faktor iklim dan ketinggian yang dapat memengaruhi kesehatan kamu selama berada di sana.
Dokter penyakit dalam Robert Miller, mengatakan untuk membawa gelang medis agar dapat langsung teridentifikasi dengan cepat jika sedang berada dalam keadaan darurat.
Jadi jika kamu mempunyai kondisi kronis memang perlu merencanakan beberapa hal sebelum bepergian. Dengan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional, mengelola obat-obatan secara efektif, menangani peralatan medis dengan hati-hati, dan mengoordinasikan perawatan di tempat tujuan, untuk dapat memulai perjalanan liburan tanpa rasa khawatir. (nda)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera