Kelamaan Main Gawai Picu Anak jadi Tantrum
Penggunaan atau paparan gadget terlalu lama akan mengubah perilaku menjadi negatif. (Foto: Pexels/Ketut Subiyanto)
MerahPutih.com - Gawai punya banyak pengaruh negatif pada anak bila pemakaiannya tak terkontrol. Salah satunya memicu tantrum pada anak.
I Gusti Ayu Trisna Windiani, anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia, menjelaskan bahwa anak yang menonton atau mendapatkan paparan gawai lebih dari 20 menit, 66 persen mengalami tempered tantrum.
"Karena penggunaan atau paparan gadget terlalu lama akan mengubah perilaku menjadi negatif," kata dokter yang biasa disapa Trisna itu dalam diskusi daring, seperti dirangkum Antara (23/4).
Baca juga:
Tantrum pada Anak saat Perjalanan Mudik, Hadapi dengan Cara Ini
Anak-anak menjadi tantrum karena tidak suka perubahan mendadak saat melakukan hal yang disukai. Ini terjadi ketika orang tua meminta anak melakukan aktivitas lain semasa asyik bermain menggunakan gawai.
Selain itu, ia melanjutkan, anak-anak juga bisa tantrum jika mengalami infeksi, gangguan tidur, lelah, atau lapar serta belum punya keterampilan menanggulangi perasaan sendiri. Tantrum dapat terjadi pada anak usia 18 bulan sampai empat tahun.
Menurut Trisna, lama dan frekuensi tantrum akan berkurang seiring dengan pertambahan usia anak.
Trisna menjelaskan, tantrum merupakan bagian dari perkembangan emosional normal pada anak, tetapi bisa menjadi abnormal jika berlanjut dan tidak diintervensi.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, penting bagi para orang tua untuk mengetahui tahapan perkembangan emosional anak berdasarkan usia.
Baca juga:
Menurut dia, anak pada usia 15 bulan sudah bisa merasakan kesedihan dan emosi orang lain, pada usia 22 bulan sudah bisa menentang jika dilarang, dan pada usia dua tahun sudah bisa mengendalikan emosi.
Saat mengalami tantrum, 86 persen anak menangis, 40 persen anak berteriak, dan 13 persen anak merengek.
Dia menyarankan orang tua membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjalani pemeriksaan jika anak mengalami tantrum lebih dari 15 menit lebih dari lima kali dalam sehari, melukai diri sendiri dan orang lain saat tantrum, dan suasana hatinya tidak segera kembali normal setelah tantrum. (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Masalah Anak Picky Eater Ternyata Bisa Diatasi Lewat Permainan Sensorik
Mengintip Keseruan Anak-anak Bermain Air Aliran Sungai Ciliwung Jakarta
Suka Cita Ratusan Anak Ikuti Sunatan Massal di Gedung DPR Jakarta
Atiya Purnomo Rilis Lagu ‘Ayo Garuda’, Persembahan Semangat untuk Timnas Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron