Kekeringan Melanda 7 Kecamatan di Kabupaten Bantul


Ilustrasi bantuan air bersih pada warga terdampak kekeringan (Foto: MP/Humas Pertamina)
MerahPutih.com - Kekeringan melanda belasan desa di tujuh kecamatan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul telah mengirimkan ribuan tangki air bersih ke wilayah terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto menjelaskan, hingga 19 September 2021 pihaknya sudah mengirimkan 900 buah tangki air ke daerah yang mengalami kekeringan. Jumlah tersebut merupakan total kumulatif tangki air yang dikirim selama tahun 2021.
Baca Juga:
Kekeringan Makin Parah, Bantuan Air Bersih di Gunung Kidul Naik 50 Persen
"Satu tangki berisi sekitar 5000 liter air bersih. Dua bulan terakhir ini permintaan masyarakat melonjak. Mungkin lantaran musim kemarau sedang pada puncaknya, ujar Dwi dalam keterangan pers di Yogyakarta, Senin (26/09).
Bantuan tangki air bersih didapatkan dari berbagai sumber seperti organisasi masyarakat, relawan dan lembaga formal.
Ia melanjutkan, tercatat 15 desa dan 7 kecamatan yang terdampak. Lokasi yang dilanda kekeringan seperti Kecamatan Piyungan, Dlingo, Imogiri, Pleret, Pundong, Kretek, Pandak dan Kasihan. Di kecamatan tersebut tercatat lebih dari satu dusun yang mengalami kekeringan.
Salah satu wilayah yang mengalami kekeringan cukup parah terletak di Padukuhan Dermojurang, Selojarjo, Kecamatan Pundong. Dwi menyebut kekeringan sudah terjadi lebih dari setengah bulan lantaran daerah tersebut terletak pada dataran tinggi. Masyarakat kesulitan mengakses air dan masih mengandalkan mata air.
"Untuk mengatasi kekeringan tersebut kita sementara melalukan droping air. Baik dari Tagana, PMI, maupun BPBD Bantul, karena yang mengajukan sana kita fokus kesana. Permintaannya mulai dari dua-tiga tangki air," katanya.
Dwi mengatakan, secara keseluruhan kekeringan di wilayahnya tahun ini berkurang dibanding tahun 2020. Pasalnya kemarau tahun ini masuk dalam kategori kemarau basah dimana hujan masih turun beberapa kali dalam intensitas sedang.

Sementara tahun lalu kemaraunya masuk kategori kemarau kering dimana hujan nyaris tidak turun selama musim kemarau tahun 2020.
"Tahun lalu kemarau kering. Dampak ke masyarakatnya banyak sumber air yang kering, sampai menguras sumber mata air" katanya.
BPBD mengimbau masyarakat yang daerahnya mengalami kekeringan dan membutuhkan air dapat berkirim surat ke kantornya untuk meminta dropping air. Namun bila mendesak surat dapat dikirimkan menyusul untuk kepentingan administrasi, sedangkan air bersih akan dikirimkan secepatnya.
Selain kekeringan, kasus kebakaran selama musim kemarau tahun ini meningkat. Sejauh ini sudah ada 95 kejadian kebakaran yang setengahnya adalah kasus kebarakan lahan. (Patricia Vicka/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Kekeringan Mulai Melanda, Pelanggan PDAM Kota Bandung Diminta Hemat Air
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
