Kejagung Sita 17 Kapal Milik Heru Hidayat dalam Kasus Korupsi Asabri


Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan dana dan penggunaan dana investasi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Heru Hidayat. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww)
MerahPutih.com - Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung menyita 17 kapal dari tersangka Heru Hidayat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Kapuspenkum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simajuntak mengatakan, Jampidsus kembali melakukan tindakan penyitaan barang bukti dalam perkara tipikor Asabri yang diduga menyebabkan kerugian keuangan negara kurang lebih Rp23 triliun.
Baca Juga
"Kali ini tim jaksa penyidik telah melakukan penyitaan fisik kapal dan pemasangan tanda atau plang terhadap kapal milik PT Jelajah Bahari Utama yang merupakan aset milik dan atau yang terkait tersangka Heru Hidayat," kata Leonard dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (10/3).
Sebanyak 13 kapal yang disita oleh yim jaksa penyidik, antara lain Kapal TBG ARK 01, Kapal TBG ARK 02, Kapal TBG ARK 03, Kapal TBG ARK 05, Kapal TBG ARK 06.
Kemudian Kapal TB NOAH I, Kapal TB NOAH II, Kapal TB NOAH III, Kapal TB NOAH V dan Kapal TB NOAH VI. Lalu, kapal TBG 306, Kapal TBG 301 dan Kapal TTG 2007.

Selanjutnya, ada empat kapal milik PT Trada Alam Minera masih dilakukan pengecekan fisik yang selanjutnya akan juga akan dilakukan penyitaan. Empat kapal tersebut berada di Samarinda dan Sendawar Kabupaten Kutai Barat.
Empat kapal tersebut di antaranya Kapal TTB Pasmar 01, Kapal TB Taurians Two, Kapal TB Taurians Three, Dan Kapal TB Taurians One.
Aset-aset para tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
"Ini guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara di dalam proses selanjutnya," pungkasnya.
Kejagung menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp23,7 triliun itu. Sebanyak dua tersangka merupakan terpidana kasus korupsi Jiwasraya, yakni Benny Tjokro dan Heru Hidayat (HH).
Para tersangka dijerat sangkaan primer Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Subsider Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tipikor Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Jimmy, Benny, dan Heru dikenakan pasal berlapis. Mereka dijerat Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kejagung Harus Buktikan 3 Hal Krusial untuk Lengkapi Unsur Dakwaan terhadap Nadiem Makarim, Menurut Pakar Hukum

Kejagung Masih Dalami Penikmat Duit Korupsi Chromebook yang Seret Nadiem Makarim

Bantah Lakukan Korupsi, Nadiem: Integritas Nomor 1, Tuhan Pasti Melindungi Saya

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba

Rekan Bisnis Riza Chalid Ikut Terlibat Kasus Dugaan Korupsi Minyak Pertamina, Langsung Dicegah Pergi ke Luar Negeri

Kejagung Titipkan Bukti Mobil Alphard Kasus Kredit Macet PT Sritex ke Kejari Solo

Dorong Kerja Sama Pengembalian Aset Kejahatan Lintas Negara, Kejaksaan RI Ingatkan Anggota BRICS Saling Menghormati Urusan Hukum Masing-masing

Jadi Tersangka ke-12, Presdir Sritex Iwan Kurniawan Dijebloskan ke Rutan Kejari Jaksel

Hakim Djuyamto Cs Segera Diadili Terkait Suap Vonis Bebas Kasus CPO

Pekan Ini Tersangka Riza Chalid Masuk DPO Kejagung, Red Notice Interpol Masih Proses
