Kegaduhan Virus Corona Bukti Pemerintahan Jokowi tak Dipercaya Rakyat
Presiden Jokowi saat mengisi SPT. (Foto: Akun twitter @jokowi)
MerahPutih.com - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, kegaduhan yang terjadi akibat merebaknya virus corona di Indonesia tak lepas dari buruknya manajerial di lingkungan Presiden Joko Widodo.
Belakangan ini masyarakat di sejumlah tempat menyerbu toko serta pasar swalayan. Mereka membeli masker, bahan makanan dan lain-lain dalam jumlah besar, lantaran takut kehabisan jika virus corona semakin mewabah.
Baca Juga
Trubus mengatakan, ada semacam ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah saat ini yang dipicu dinamika politik pasca pemilu 2019 lalu.
"Kondisi sekarang ini dimulai adanya sosial untrush ketidakpercayaan sosial. Setelah selesai pilpres jokowi menggandeng lawan politik jadi kepercayaan sosial terganggu," jelas Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (6/4).
Trubus melanjutkan, pemerintah seakam menutup-nutupi corona di Indonesia hingga membuat rakyat jadi panik begitu kasus ini muncul.
"Komunikasi publik terlambat dan ditutupi. Awalny menyebut corona belum ada di Indonesia sehingga membuag masyarakat kesal karena tidak dikomunikasikan dengan publik. Masyarakat jadi panik karena infirmasi mendadak," imbuh pengajar dari universitas Trisakti ini.
Baca Juga
Suplemen Peningkat Sistem Kekebalan Tubuh untuk Lawan COVID-19
Trubus melihat, pemerintah sendiri tak satu suara. "Ada yang nyebut perlu pakai masker dan tak perlu. Manajemen dan koordinasi pemerintah buruk. Masyarakat sampai hari ini panik terus karena corona tak berbahaya, namun jadi berbahaya karena tak ada sosialisai yang matang," sebut Trubus.
Lalu, faktor media sosial juga berpengaruh terhadap kepanikan virus ini. Salah satunya adalah maraknya berita hoaks soal corona yang belum diantisipasi dengan baik.
"Pemerintah harusnya memikirkan bagaimana pemanfaatan media sosial untuk mencegah kepanikan," sebut Trubus.
Trubus menganggap pemerintah kini perlu lebih transparan dalam menginformasikan perkembangan kasus virus corona di Indonesia. Dia yakin masyarakat bisa lebih tenang jika pemerintah memaparkan alat, metode, rumah sakit dan lain-lain yang digunakan.
Baca Juga
Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Pemerintah soal Virus Corona Bikin Rakyat Panik
Informasi tentang itu pun mesti diberikan secara masif. Tentu agar diterima masyarakat berbagai lapisan hingga menciptakan rasa tenang.
"Menurut dia, guna meredam kepanikan masyarakat, perlu ada tindakan konkret dari pemerintah. Bukan lagi sekadar imbauan. Misalnya dengan penyemprotan disinfektan di ruang publik," pungkasnya. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri