Kegaduhan Virus Corona Bukti Pemerintahan Jokowi tak Dipercaya Rakyat

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 06 Maret 2020
Kegaduhan Virus Corona Bukti Pemerintahan Jokowi tak Dipercaya Rakyat

Presiden Jokowi saat mengisi SPT. (Foto: Akun twitter @jokowi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, kegaduhan yang terjadi akibat merebaknya virus corona di Indonesia tak lepas dari buruknya manajerial di lingkungan Presiden Joko Widodo.

Belakangan ini masyarakat di sejumlah tempat menyerbu toko serta pasar swalayan. Mereka membeli masker, bahan makanan dan lain-lain dalam jumlah besar, lantaran takut kehabisan jika virus corona semakin mewabah.

Baca Juga

KAI Perketat Pengawasan Kesehatan Penumpang di Stasiun

Trubus mengatakan, ada semacam ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah saat ini yang dipicu dinamika politik pasca pemilu 2019 lalu.

"Kondisi sekarang ini dimulai adanya sosial untrush ketidakpercayaan sosial. Setelah selesai pilpres jokowi menggandeng lawan politik jadi kepercayaan sosial terganggu," jelas Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (6/4).

trubus
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah

Trubus melanjutkan, pemerintah seakam menutup-nutupi corona di Indonesia hingga membuat rakyat jadi panik begitu kasus ini muncul.

"Komunikasi publik terlambat dan ditutupi. Awalny menyebut corona belum ada di Indonesia sehingga membuag masyarakat kesal karena tidak dikomunikasikan dengan publik. Masyarakat jadi panik karena infirmasi mendadak," imbuh pengajar dari universitas Trisakti ini.

Baca Juga

Suplemen Peningkat Sistem Kekebalan Tubuh untuk Lawan COVID-19

Trubus melihat, pemerintah sendiri tak satu suara. "Ada yang nyebut perlu pakai masker dan tak perlu. Manajemen dan koordinasi pemerintah buruk. Masyarakat sampai hari ini panik terus karena corona tak berbahaya, namun jadi berbahaya karena tak ada sosialisai yang matang," sebut Trubus.

Lalu, faktor media sosial juga berpengaruh terhadap kepanikan virus ini. Salah satunya adalah maraknya berita hoaks soal corona yang belum diantisipasi dengan baik.

"Pemerintah harusnya memikirkan bagaimana pemanfaatan media sosial untuk mencegah kepanikan," sebut Trubus.

Trubus menganggap pemerintah kini perlu lebih transparan dalam menginformasikan perkembangan kasus virus corona di Indonesia. Dia yakin masyarakat bisa lebih tenang jika pemerintah memaparkan alat, metode, rumah sakit dan lain-lain yang digunakan.

Baca Juga

Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Pemerintah soal Virus Corona Bikin Rakyat Panik

Informasi tentang itu pun mesti diberikan secara masif. Tentu agar diterima masyarakat berbagai lapisan hingga menciptakan rasa tenang.

"Menurut dia, guna meredam kepanikan masyarakat, perlu ada tindakan konkret dari pemerintah. Bukan lagi sekadar imbauan. Misalnya dengan penyemprotan disinfektan di ruang publik," pungkasnya. (Knu)

#Presiden Jokowi #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Bagikan