Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Pemerintah soal Virus Corona Bikin Rakyat Panik

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 06 Maret 2020
Pengamat Nilai Gaya Komunikasi Pemerintah soal Virus Corona Bikin Rakyat Panik

AS Hikam. Foto: Net

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengamat politik Muhammad AS Hikam menyoritik komunikasi politik pemerintah dalam memberikan informasi soal penyebaran virus corona. Hikam menjelaskan, pengumuman wabah corona penting namun harus disampaikan dengan cara yang tepat.

"Tujuan pengumuman itu selain agar masyarakat waspada dan penanggulangan kasus bisa dilakukan secara efektif, serta terkoordinasi lintas pemangku kepentingan, tetapi juga agar mobilisasi sumberdaya (termasuk pendanaan) untuk menangani epidemi ini bisa ditingkatkan dan dioptimalkan efektifitasnya," kata Hikam di Jakarta, Jumat (6/3).

Baca Juga

Dampak Virus Corona, Pemprov DKI Diingatkan DPRD Soal Penerimaan Pajak

Pengamat dari President University ini menambahkan, semua pihak harus memahami bahasa pengumuman tersebut bertujuan baik untuk memberikan edukasi dan kesiapan masyarakat.

"Pengumuman keadaan darurat dimaksudkan bukan untuk menciptakan suasana tegang, khawatir, panik, apalagi memicu histeria massa seperti memborong bahan pangan dan lainnya," jekas Hikam.

as hikam
AS Hikam

Tetapi lebih kepada mobilisasi sumberdaya yang utama secara optimal oleh Pemerintah dan kerjasama dengan publik.

"Tujuannya agar penanggulangan bahaya bisa dilakukan secara efisien dan efektif, dalam jangka pendek, menengah, dan antisipasi jangka panjang," sebut mantan menteri di era Presiden Abdurahman Wahid ini.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai bahwa kepanikan muncul sebagai akibat dari informasi yang minim dari pemerintah.

Ia mengkritik sikap lambat pemerintah dalam membuat manajemen komunikasi. Padahal, terang dia, virus tersebut sudah menyebar dan mengancam kehidupan di banyak negara.

Baca Juga

Tip Cegah Virus Corona Ala Jokowi

Emrus lantas meminta agar kementerian dan lembaga terkati tidak pasif dalam pencegahan dan penanganan virus corona. Semua lembaga negara perlu menciptakan ketenangan.

"Misal katakanlah Bulog, kami sudah tersedia jumlah beras. Atau katakanlah masker, kan hilang di pasar, harusnya Kementerian Perindustrian menyampaikan lebih awal, 'kami sudah bekerja sama dengan pabrik-pabrik bahwa kita tidak akan kekurangan'. Mestinya begitu," ucap dia. (Knu)

#Muhammad AS Hikam #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan