Kebun binatang di Tiongkok Bantah Beruangnya adalah Manusia Berkostum


Beruang madu atau beruang malaya tak sebesar spesies beruang lainnya. (Unsplash/Julia Fiander)
KEBUN binatang di Tiongkok timur baru-baru ini menyangkal berita bahwa beruangnya adalah manusia yang mengenakan kostum. Ini karena adanya video beruang yang berdiri seperti manusia menjadi viral di media sosial.
Rekaman beruang madu Malaya berdiri dengan kaki belakangnya memicu spekulasi di internet Tiongkok selama akhir pekan. Namun kebun binatang di provinsi timur Zhejiang membantahnya. Mereka menyatakan bahwa itu benar-benar beruang, hanya sedikit lebih kecil dan berbeda dari yang biasa kita jumpai.
Baca Juga:
"Beberapa orang mengira beruang bisa berdiri seperti manusia. Sepertinya Anda tidak terlalu memahami kami," tulis Kebun Binatang Hangzhou di akun media sosial resminya pada hari Minggu (30/7) dari sudut pandang beruang bernama Angela.
“Sebelumnya, beberapa turis mengira saya terlalu kecil untuk menjadi beruang. Saya harus tegaskan lagi: Saya beruang madu Melayu! Bukan beruang hitam! Bukan anjing! Seekor beruang madu!”
Video beruang berdiri dan berinteraksi dengan turis beredar luas secara online setelah klip berdurasi 15 detik di-posting di Douyin, TikTok versi Tiongkok, pada 27 Juli.
Topik yang sedang tren pada subjek menarik jutaan tampilan di platform ketika orang mempertanyakan apakah beruang itu adalah manusia yang menyamar? Mengingat perilakunya serta lipatan bulu yang terlihat di tubuhnya yang menyerupai manusia mengenakan pakaian yang tidak pas.
Tetapi seorang ahli mengatakan bahwa spekulasi semacam itu adalah tidak berdasar.
“Hewan dalam video itu adalah beruang madu,” kata Wong Siew Te, ahli biologi satwa liar dan pendiri Pusat Konservasi Beruang Madu Kalimantan di Malaysia seperti dituliskan pada NBC News. Wong telah meneliti hewan itu selama sekitar 25 tahun.
Baca Juga:

“Beruang madu bisa sangat mirip manusia,” katanya. “Mereka berdiri seperti manusia dan berjalan seperti manusia,” dia menambahkan bahwa induk beruang madu dapat menggendong bayi dengan tangan dan berjalan dengan kaki belakangnya.
“Saya tidak pernah berpikir itu bisa menjadi manusia yang menyamar,” kata Gino Liu. Pengunjung sebelumnya di Kebun Binatang Hangzhou, berbicara melalui aplikasi perpesanan. "Itu adalah beruang tetapi benar-benar terlihat seperti manusia."
Dalam rekaman audio yang di-posting oleh media pemerintah Tiongkok, seorang karyawan membantah tuduhan tersebut Dia mengatakan bahwa "manusia tidak dapat bertahan lama dalam pakaian bulu" dalam suhu tinggi di tempat itu selama musim panas.
Beruang madu adalah beruang terkecil, tingginya hanya sekitar 1,3 meter. Sementara spesies lain maksimal dapat berdiri setinggi 2,8 meter dengan kaki belakangnya, menurut kebun binatang.
Menurut World Wildlife Fund, jumlah populasi beruang madu menyusut sebanyak lebih dari 30% dalam 30 tahun terakhir. Mereka terdaftar sebagai hewan rentan dalam daftar merah yang dicatat oleh International Union for Conservation of Nature.
“Beruang madu adalah beruang yang paling tidak dikenal di dunia,” kata Wong. “Saya percaya insiden tersebut dapat menarik perhatian orang tentang bagaimana beruang madu terlihat seperti manusia. Mudah-mudahan dapat [membuat orang tahu] bahwa hewan ini adalah spesies yang terancam punah karena aktivitas manusia.” (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
