Kebal Virus, Bayi asal Singapura Lahir dengan Antibodi COVID-19


Bayi asal Singapura secara ajaib lahir dengan antibodi COVID-19. (Foto: Unsplash/@David Veksle)
DI tengah berbagai kabar buruk mengenai pandemi, berita yang membawa harapan datang dari negeri tetangga. Seorang ibu asal Singapura baru saja melahirkan seorang bayi istimewa. Seperti the chosen one layaknya tokoh fiksi Harry Potter, sang bayi terpilih untuk lahir ke dunia dengan antibodi COVID-19. Artinya, bayi itu kebal virus Corona.
Di awal masa kehamilannya pada Maret lalu, Celine Ng-Chan terpapar virus Corona. Demikian laporan Straits Times. Ajaibnya, putra Ng-Chan yang lahir pada awal bulan November ini justru tidak terinfeksi. Dia malah lahir dengan antibodi COVID-19 yang membuatnya terlindungi dari virus tersebut. "Dokter mencurigai saya telah mentransfer antibodi COVID-19 kepadanya selama kehamilan saya," tutur Ng-Chan.
Baca juga:
Namun dalam kasus ini masih tidak jelas apakah antibodi tersebut benar-benar diturunkan dari ibu atau si bayi mengembangkan untuk dirinya sendiri. Selain itu, dokter juga belum mengetahui dengan pasti apakah bayi tersebut benar-benar 100 persen kebal terhadap virus Corona atau berapa lama kekebalannya akan bertahan.

National University Hospital (NUH) dan KK Women's and Children's Hospital (KKH) sedang menyelidiki bagaimana COVID-19 berdampak pada kesehatan ibu hamil dan bayinya. Setelah mengetahui bahwa putranya lahir dengan antibodi virus, Ng-Chan memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam penelitian tersebut.
"Saya setuju untuk menjadi bagian dari penelitian ini karena saya yakin ini sangat penting sehingga kami dapat mengetahui lebih banyak dan melawan virus dengan lebih baik," tutur ibu berumur 31 tahun itu.
Baca juga:
WHO belum mengetahui apakah perempuan hamil dapat menularkan virus COVID-19 ke janin atau bayinya selama masa kehamilan maupun persalinan. Sebab sampai saat ini virus aktif juga belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan maupun ASI.

Ini bukan kasus pertama orang memiliki antibodi terhadap virus COVID-19. Mengutip laman Mirror UK, awal bulan ini tiga anak dari sebuah keluarga di Australia ditemukan memiliki antibodi COVID. Kedua orangtuanya dinyatakan positif dan menunjukkan gejala setelah menghadiri acara pernikahan. Walaupun melakukan kontak dekat dengan ayah dan ibunya, tidak ada satu pun anak mereka dinyatakan positif. Tes mengungkapkan bahwa semua anggota keluarga ternyata memiliki antibodi dalam air liurnya.
Beberapa kasus tersebut jadi secercah harapan bagi ilmu kesehatan. Terutama dalam mengembangkan vaksin virus agar bisa memberantas COVID-19 ini sekali untuk selamanya. (Sam)
Baca juga:
Data Pribadi 16 Juta Pasien COVID-19 Terekspos Secara Online
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
