Kebakaran Hutan di Amazon, 7 Negara Sepakati Pakta Perlindungan


Suku di Amazon. (Antara/Reuters)
MerahPutih.com - Tujuh negara meresmikan pakta untuk melindungi hutan tropis terbesar di dunia, Amazon. Langkah itu diambil imbas dari kebakaran baru-baru ini yang menghanguskan ribuan mil persegi hutan tersebut.
Presiden Kolombia, Bolivia, Ekuador, Peru dan wakil presiden Suriname serta Menteri Sumber Daya Alam Guyana menghadiri KTT sehari di Kota Leticia, Kolombia selatan.
Baca Juga:
5 Fakta Meresahkan Terkait Kebakaran Hebat di Hutan Amazon Brasil
Menteri Luar Negeri Brazil Ernesto Araujo hadir mewakili Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang berpartisipasi melalui tautan video.

"Pertemuan ini akan terus berjalan sebagai mekanisme koordinasi bagi para presiden untuk Amazon," kata Presiden Kolombia, Ivan Duque seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (7/9).
Ia melanjutkan, negara-negara yang telah berkumpul di atas akan kembali bertemu pada konferensi Perubahan Iklim PBB Desember. "Niat baik saja tidak cukup lagi," ujar Presiden Peru, Martin Vizcarra.
Ketujuh negara itu akan membangun jaringan bencana alam sehingga mereka dapat berkoordinasi lebih baik dalam menghadapi berbagai peristiwa seperti kebakaran berskala besar.
Kelompok itu juga akan mengupayakan penghijauan Amazon, meningkatkan upaya pengawasan aktivitas penggundulan hutan melalui satelit, mengembangkan edukasi serta meningkatkan peran masyarakat adat dalam pembangunan berkelanjutan, tambahnya.
Tidak hanya itu, mereka juga sepakat berbagi informasi soal aktivitas penambangan ilegal yang merusak konservasi, demikian pakta tersebut. (*)
Baca Juga:
Hutan Amazon Sumber 30% Oksigen Dunia Capai Rekor Kebakaran Terparah
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat

Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern

Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik

Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar

Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia

Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
