Hutan Amazon Sumber 30% Oksigen Dunia Capai Rekor Kebakaran Terparah


Citra Setelit Kebakaran Hutan Amazon diambil 13 Agustus 2019. (Foto: INPE/CNN)
MerahPutih.com - Hutan Hujan Amazon yang terbentang di sembilan negara di dunia tengah dilanda rekor terburuk kebakaran lahan. Data The National Institute for Space Research (INPE), pusat riset antariksa Brazil melansir kebakaran hutan telah meningkat 83 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Dilansir BBC mengutip data INPE, Rabu (22/8), kebakaran hutan Amazon semakin parah dalam tiga pekan terakhir. INPE mengamati lebih dari 9.500 titik kebakaran hutan sejak Kamis (15/8) pekan lalu. Total 72 ribu kasus kebakaran terjadi di Amazon antara Januari dan Agustus ini.
Baca Juga: Sepele Tetapi Mengancam Bumi
Gambar-gambar satelit menunjukkan negara bagian paling utara Roraima tertutup asap gelap. Adapun, Negara Bagian Amazonas telah menyatakan kondisi darurat akibat kebakaran.

INPE menyangsikan kebakaran itu disebabkan atau dipengaruhi iklim karena jumlahnya tidak sesuai dengan yang biasanya dilaporkan selama musim kemarau. Badan antariksa Brazil itu menegaskan kebakaran hampir dipastikan akibat ulah manusia.
"Tidak ada yang abnormal tentang iklim tahun ini atau curah hujan di wilayah Amazon, yang hanya sedikit di bawah rata-rata," kata Peneliti INPE Alberto Setzer, dikutip laman BBC.
Baca Juga: Fenomena Aphelion Membuat Suhu Bumi Lebih Dingin
Kesimpulan INPE diperkuat Kepala The World Wide Fund for Nature (WWF) Amazon Program Ricardo Mello, yang mengatakan kebakaran Amazon merupakan konsekuensi meningkatnya kegiatan penebangan hutan berskala besar. Namun, Presiden Brazil Jail Bolsonaro menampik temuan itu.
Bahkan, Presiden baru-baru ini memecat Kepala INPE Ricardo Galvao dengan tudingan mempublikasikan data yang tidak akurat. Bolsonaro menuduh direktur Inpe berbohong tentang skala deforestasi di Amazon dan berusaha mengacaukan pemerintah.

Sebaliknya, Presiden Brazil itu berdalih kebakaran hutan Amazon disebabkan "musim queimada", yakni ketika para petani menggunakan api untuk membersihkan lahan. “Saya dulu bernama Kapten Chainsaw. Sekarang saya Nero, membakar Amazon,” kata Bolsonaro.
INPE sendiri telah bersikeras bahwa data yang mereka publikasikan 95% akurat. Keandalan badan itu telah dibela oleh berbagai institusi saintifik, termasuk Akademi Sains Brasil. Terlepas dari semua polemik itu, kebakaran Amazon kian meluas dan memberi dampak luar biasa. Tercatat, asap kebakaran menyebabkan pemadaman dan kelumpuhan di kota Sao Paulo.
Baca Juga: 6 Teori Stephen Hawking Tentang Bagaimana Manusia akan Berakhir
Hutan Amazon merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis terluas di dunia dengan luasan lebih dari 5.5 juta kilometer persegi. Berada di 9 negara, meliputi Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana, Suriname, Guyana Prancis dan terluas Brazil mencapai 60 persen dari total luas hutan.

Pada 2011, Amazon telah ditetapkan sebagai New 7 Wonders of Nature. Selain besarnya hutan dan panjangnya sungai, Amazon juga memiliki 2,5 juta spesies jenis serangga, 3.000 jenis buah dan rumah bagi 10 juta jenis hewan mulai dari amfibi hingga reptil. Amazon memiliki peran kunci dalam keberlanjutan dunia dengan menghasilkan 30 persen dari seluruh oksigen di bumi. (*)
Baca Juga: Di Tengah Hutan dan Hewan Liar, Berikut 5 Penginapan Mewah Kawasan Amazon
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara

Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius

Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris

Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat

Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern

Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik

Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar

Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia

Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
