Sains

Fenomena Aphelion Membuat Suhu Bumi Lebih Dingin?

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 06 Juli 2018
Fenomena Aphelion Membuat Suhu Bumi Lebih Dingin?

Embun Dieng yang menjadi es (Instagram/WonosoboHitz)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PASTI banyak yang merasa kalau belakangan ini cuacanya sangat dingin terutama pada malam hari. Saking dinginnya, di beberapa daerah embun yang biasa muncul pada pagi hari berubah menjadi es. Di Dataran Tinggi Dieng embun es muncul lebih tebal dibandingkan sebelumnya.

Cuaca yang cukup membuat orang menggigil ini ternyata terjadi karena fenomena aphelion. Fenomena aphelion adalah fenomena tahunan dimana posisi Bumi berada pada titik terjauh dari matahari. Di tahun 2018 aphelion jatuh pada tanggal 6 Juli.

Sebelum ini kita sudah merasakan fenomena perihelion di tanggal 3 Januari. Fenomena itu adalah saat Bumi berada pada titik terdekat dengan matahari. Efeknya kebalikan dari fenomena aphelion yakni hawa yang lebih panas dari biasanya.

embun Dieng yang menjadi es (Instagram/annaforeko)
Embun Dieng yang menjadi es (Instagram@annaforeko)

Seperti yang diketahui bentuk orbit antara bumi dengan matahari adalah oval. Setiap tahunnya kita akan merasakan fenomena perihelion dan aphelion secara bergantian.

Suhu yang dingin ini juga berkaitan dengan puncak musim kemarau. Melalui Twitternya, BMKG menjelaskan kalau pada bulan Juli hingga Agustus Indonesia terutaa di sebelah selatan garis khatulistiwa mendapatkan pengaruh aliran massa dingin dari Australia menuju Asia.

Daerah tersebut diantaranya NTT, Bali, seluruh Pulau Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan. Puncak musim kemarau ini menyebabkan suhu menjadi lebih dingin dan angin yang lebih kencang.

Seperti yang dikutip dari ANTARA, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan fenomena "aphelion" tidak berpengaruh besar terhadap penurunan suhu di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Penurunan suhu bulan Juli 2018 lebih dominan disebabkan karena dalam beberapa hari terakhir di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT kandungan uap di atmosfer cukup sedikit," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.

Rendahnya kandungan uap di atmosfer menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer dan energi yang digunakan untuk meningkatkan suhu atmosfer di atmosfer lapisan dekat permukaan bumi tidak signifikan.

Oleh sebab itu kemudian menyebabkan suhu udara di Indonesia saat malam hari di musim kemarau relatif lebih rendah dibandingkan saat musim hujan atau peralihan.

dieng
Embun es di Dataran tinggi Dieng. (Foto: denbaguztgroup)

Banyak tersiar kabar di tengah masyarakat hari ini (Jumat,6/7) bahwa suhu udara di wilayah Indonesia akan mengalami penurunan drastis akibat fenomena aphelion.

Sebenarnya fenomena aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli 2018. Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau. Seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.

Selain itu, pada Juli wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat dari massa udara yang berada di Australia dingin dan kering.

Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia semakin signifikan sehingga berimplikasi pada penurunan suhu udara yang cukup signifikan pada malam hari di wilayah Indonesia khususnya Jawa, Bali, NTB, dan NTT.

Berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh wilayah Indonesia selama 1 hingga 5 Juli 2018, suhu udara kurang dari 15 derajat Celcius tercatat di beberapa wilayah yang seluruhnya memang berada di dataran tinggi/kaki gunung. (*)

#Fenomena Alam
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Fun
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Gerhana Matahari 2 Agustus: apakah fenomena langit spektakuler ini bisa dilihat dari Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
ImanK - Sabtu, 26 Juli 2025
Gerhana Matahari 2 Agustus: Apakah Bisa Terlihat di Indonesia?
Indonesia
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Selain itu, wisatawan diminta menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup embun upas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Ranu Pani-Ranu Regulo Berubah Jadi 'Laut Es', Wisatawan Diminta Jangan Injak Tanaman
Infografis
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Juli - Agustus Tahun ini akan terasa lebih singkat karena rotasi bumi bergerak lebih cepat.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 07 Juli 2025
Juli Agustus Akan Terasa Lebih Singkat karena Rotasi Bumi Lebih Cepat, Netizen: Kalau Nunggu Gajian Tetap Berasa Lamanya
Video
Kerasa Enggak? Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Terasa Dingin Ternyata Ini Penyebabnya
Buat warga Jakarta, Tangerang dan Bekasi kamu kerasa enggak sih? Kalau beberapa hari terakhir cuacanya dingin banget berasa dinginnya puncak geser ke sini Kira-kira ada fenomena apa ya? Sini buat yang mau tahu langsung aja cek video ini
Wiwit Purnama Sari - Selasa, 01 Juli 2025
Kerasa Enggak? Wilayah Jakarta dan Sekitarnya Terasa Dingin Ternyata Ini Penyebabnya
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Indonesia
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Potensi banjir rob berdasarkan informasi dari BMKG.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 15 November 2024
Fenomena Supermoon, Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob
Fun
Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'
Puncak hunter moon akan jatuh pada 17 Oktober 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 17 Oktober 2024
Keluar Rumah Malam Ini dan Lihat Fenomena 'Hunter Moon'
Indonesia
BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Perkotaan di Indonesia
BMKG mengungkapkan penyebab peningkatan suhu di perkotaan Indonesia. Peningkatan itu menjadi yang terbesar secara global.
Soffi Amira - Jumat, 28 Juni 2024
BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Perkotaan di Indonesia
Fun
Badai Geomagnetik Ekstrem Timbulkan Aurora Borealis
Badai geomagnetik terjadi ketika ledakan matahari berinteraksi dengan magnetosfera Bumi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Mei 2024
Badai Geomagnetik Ekstrem Timbulkan Aurora Borealis
Fun
Fenomena Gerhana Bisa Pengaruhi Psikologis? Ini Penjelasannya
Ternyata gerhana dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Maret 2024
Fenomena Gerhana Bisa Pengaruhi Psikologis? Ini Penjelasannya
Bagikan