Kebakaran Hong Kong, Pekerja ART Migran yang Jadi Korban Terjebak dalam Ketidakpastian dan kini Butuh Dukungan
Pekerja migran korban kebakaran Hong Kong terjebak ke dalam ketidakpastian dan butuh dukungan.(foto: Instagram @hongkongfp/hillary leung)
MERAHPUTIH.COM — VICTORIA Park, Hong Kong, terasa suram, Minggu (30/11). Suara isak tangis terdengar di berbagai titik taman terkenal di Hong Kong tersebut. Ratusan pekerja migran mengenang para korban kebakaran apartemen tinggi Wang Fuk Court yang terjadi pada Rabu lalu.
Kebakaran terburuk di Hong Kong dalam lebih dari satu abad itu disebut telah menewaskan 146 orang. Setidaknya 10 dari 146 orang yang tewas dalam kebakaran yang melanda menara apartemen tinggi Wang Fuk Court adalah pekerja migran, sebuah segmen tenaga kerja yang sering diabaikan. Sambil berdoa untuk teman-teman yang masih hilang, banyak dari mereka merasa berada dalam ketidakpastian setelah bencana tersebut.
Seperti dilansir AFP, mengacu pada informasi dari berbagai konsulat, puluhan pekerja migran masih belum ditemukan. Hong Kong sendiri merupakan rumah bagi hampir 370 ribu pekerja rumah tangga migran, sebagian besar perempuan dari Filipina dan Indonesia. Mereka bekerja merawat bayi dan orang lanjut usia di kota dengan populasi menua tersebut.
Konsulat Manila di Hong Kong mengatakan seorang perempuan bernama Maryan Pascual Esteban tewas dalam kebakaran, meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan keluarganya di Cainta, Rizal. Satu warga Filipina lainnya terluka dan status tujuh lainnya masih belum dapat diverifikasi.
Sementara itu, Konsulat Jakarta menyebutkan sembilan warga Indonesia tewas dalam kebakaran itu, satu terluka, dan 42 lainnya masih belum diketahui keberadaannya.
Baca juga:
95 WNI Selamat dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Lapor KJRI
Ketidakpastian dan Harapan akan Dukungan
Juru bicara Asian Migrants’ Coordinating Body Shiela Tebia mengatakan lebih dari 50 penyintas telah mencari bantuan dari lembaganya. Tebia mengatakan para perempuan itu sangat membutuhkan pakaian, terutama pakaian dalam, karena kartu identitas dan paspor mereka ikut hangus terbakar.
“Mereka masih memproses semuanya, dan beberapa bahkan tidak bisa tidur dengan baik. Mereka juga trauma,” kata Tebia, dikutip AFP.
Meski dalam kondisi itu, kata Tebia, mereka tetap harus mendukung majikan mereka karena majikan mereka juga sedang berduka. Tebia mengatakan bebrapa konsulat telah menjanjikan bantuan bagi para korban, tapi rincian konkret belum ada.
Ketua Indonesian Migrant Workers Union Sringatin mengatakan konsulat tidak dapat menyediakan informasi tepat waktu, sedangkan kelompoknya berupaya membuat orang tidak panik.
Keluarga dari setiap korban yang meninggal akan menerima bantuan pemerintah sebesar 200.000 dolar Hong Kong sekira Rp 428 juta. Namun, itu hanya langkah awal. “Bagaimana dengan mereka yang selamat? Mereka yang masih berada di Hong Kong, mereka kehilangan semua yang mereka miliki,” kata Direktur Eksekutif Bethune House, rumah perlindungan bagi perempuan migran, Edwina Antonio
Antonio mendesak pemerintah untuk menyertakan pekerja migran ketika memberikan bantuan finansial, karena mereka sering menjadi satu-satunya pencari nafkah bagi keluarga mereka.(dwi)
Baca juga:
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Past
Bagikan
Berita Terkait
Kebakaran Hong Kong, Pekerja ART Migran yang Jadi Korban Terjebak dalam Ketidakpastian dan kini Butuh Dukungan
95 WNI Selamat dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Lapor KJRI
Kebakaran Hong Kong, G-DRAGON Sumbang Rp 22 Miliar untuk Pemulihan dan Dukungan Psikologis bagi Petugas Pemadam
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Past
Kebakaran Hong Kong, Pemerintah Lakukan Penyelidikan di tegah Tekanan China
9 WNI Tewas dalam Kebakaran, KJRI Hong Kong Bentuk Tim Koordinasi Pemulangan Jenazah
Kebakaran Hong Kong, Warga Padati Lokasi Sampaikan Duka Cita untuk para Korban
28 Pasien RS Pengayoman Cipinang Dievakuasi, Ditjenpas Sebut Awal Titik Api dari Gudang Logistik
Bertambah, WNI Jadi Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong Berjumlah 9 Orang
Dari K-Pop untuk Hong Kong, Agensi dan Idol Bersatu Padu Galang Donasi untuk Korban Kebakaran