Kawasan Tambora Sering Terjadi Kebakaran, Seluruh Rumah Diwajibkan Punya Apar
Petugas pemadam berusaha memadamkan api yang membakar rumah di kawasan Permukiman Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/12/2021). (ANTARA/HO-Sudin Gulkamart Jakarta Barat)
MerahPutih.com - Peristiwa kebakaran sering terjadi kawasan Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa terakhir dan menyulut perhatian publik adalah kebakaran yang menewaskan satu keluarga di kawasan pemukiman tersebut.
Atas peristiwa tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Barat kemudian mewajibkan seluruh rumah warga di kawasan Tambora memiliki alat pemadam api ringan (apar).
"Diharapkan semua punya apar terutama rumah yang dijadikan tempat usaha itu seperti home industry," kata Camat Tambora Bambang Sutarna saat dikonfirmasi di Jakarta Barat, Jumat (10/12).
Baca Juga:
Kebakaran di Permukiman Tambora, Satu keluarga Meninggal Dunia
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan sidak ke beberapa rumah. Berdasarkan pemantauan tersebut, dia mengklaim mayoritas rumah sudah memiliki apar.
Pihaknya akan memfasilitasi warga yang belum mempunyai Apar. "Nanti kita komunikasikan dengan Damkar ada atau tidak bantuan dari pihak pemadaman kebakaran untuk apar," kata dia, dikutip Antara.
Bambang juga tidak lupa mengingatkan warga untuk memerhatikan aliran listrik di setiap rumah agar tidak terjadi arus pendek (korsleting) dan berujung kebakaran. Dengan upaya upaya tersebut, Bambang berharap warga lebih mudah mengantisipasi kebakaran.
Diketahui, peristiwa kebakaran yang menewaskan satu keluarga saat api melalap empat rumah di Jalan Tambora 1 RT 10/02 Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (8/12) pagi.
Akibatnya, satu keluarga yang tinggal di salah satu rumah tersebut meninggal dunia dengan luka bakar.
"Iya benar satu keluarga meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Sjukri Bahanan saat dikonfirmasi di Jakarta.
Baca Juga:
Belasan Saksi Diperiksa, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kebakaran Gedung Cyber
Satu keluarga itu terdiri dari Agus Sugianto (40), Wawa (37) selaku ibu rumah tangga, Ng Melan (81), Timotius (7) dan Doycelyn (5).
Para korban diduga terjebak di dalam rumah saat terjadi kebakaran sehingga tidak dapat melarikan diri.
Sjukri mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut diduga bermula adanya korsleting arus listrik yang terjadi di dalam rumah sekitar pukul 04.40 WIB.
Petugas menerima laporan tersebut pukul 04.42 WIB dan langsung mendatangi lokasi kebakaran.
Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 04.51, kemudian melakukan pemadaman hingga akhirnya api dapat dikendalikan sekitar pukul 05.40 WIB.
Dari peristiwa tersebut, sebanyak empat rumah terbakar berikut 11 sepeda, dan tiga sepeda motor milik warga. (*)
Baca Juga:
Kebakaran di Permukiman Tambora, Satu keluarga Meninggal Dunia
Bagikan
Berita Terkait
DPRD DKI Serukan Evaluasi Total Sistem Kesiapsiagaan Kebakaran dan Soroti Kelangkaan APAR di Tingkat RT
Sehari Jelang Sidang Tuntutan, Rumah Hakim yang Minta KPK Hadirkan Gubernur Bobby Nasution Kebakaran
Lupa Matikan Kompor Picu Kebakaran Deretan Rumah di Cakung Timur
Samsung Galaxy S25 Plus Terbakar usai Overheating, Pemilik Alami Luka Bakar Ringan
Dewan PSI Minta Pramono Perhatikan Nasib Pedagang Taman Puring setelah Kebakaran
Pasar Taman Puring Belum Diperbaiki usai Kebakaran, Pramono Ungkap Alasannya
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Kebakaran Kejutkan Warga Pondok Kelapa Subuh Tadi, 11 Mobil Damkar Diterjunkan
DPRD DKI Minta Pendampingan Psikologis dan Tunjangan Risiko Bagi Petugas Gulkarmat
Dana Bagi Hasil Dipangkas, Pramono Minta Maaf tak Buka Rekrutmen Damkar hingga PPSU 2026