Kata Wagub Jabar soal Banjir Bandang di Garut
Sejumlah warga membersihkan lingkungannya yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (28/11). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)
MerahPutih.com - Banjir bandang melanda Kecamatan Sukawening dan Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (27/11). Banjir diduga adanya lahan resapan air yang terganggu dan perlu perhatian agar tidak lagi banjir.
"Sekarang curah hujan ekstrem, tetapi kalau memang jalur airnya tidak terganggu, resapan air di hulu tidak terganggu, maka kemungkinan tidak akan terjadilah semacam ini (banjir)," ucap Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Kecamatan Sukawening, Garut, Minggu (28/11).
Baca Juga
Warga di 13 Kota Jawa Barat Diminta Waspadai Banjir Akhir November 2021
Politisi PPP itu menuturkan daerah itu bukan kawasan rawan banjir, pengakuan warga yang sudah berusia 46 tahun, belum pernah terjadi banjir bandang sebesar itu.
Menurut dia, adanya banjir bandang di Garut itu bisa jadi karena adanya alih fungsi lahan hutan sehingga memicu bencana alam di daerah itu.
"Karena memang awalnya tidak ada terjadi seperti ini, tetapi ada alih fungsi, tetapi sebenarnya alih fungsi ini ada yang legal juga," ujarnya
Uu menambahkan beberapa daerah lain dilaporkan, salah satu penyebab banjir karena di hulu sungai dijadikan tempat wisata yang membangun sarana prasarana sehingga mengganggu resapan air.
"Maka ini pun akan kami evaluasi untuk disampaikan kepada pemerintah pusat, karena itu adalah keputusan Pemerintah Pusat," tutur Uu.
Baca Juga
PDIP Minta Anies Segera Relokasi Korban Banjir Rob Muara Angke
Uu menyampaikan upaya menyelesaikan bencana banjir perlu dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya pemerintah daerah saja melainkan instansi lain seperti kehutanan, perkebunan, sumber daya air, maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selanjutnya, kata Uu, akan melakukan rapat untuk menentukan sikap dalam mengatasi bencana banjir bandang agar tidak terulang lagi di Garut, maupun daerah lain di Jawa Barat.
"Bagaimana di hulu apakah di situ harus ada pohon tegakan lagi karena sebelumnya di sini tidak pernah ada banjir seperti ini, baru kali ini," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.
Bencana banjir bandang telah menerjang pemukiman rumah warga di Sukawening dan Karangtengah akibat luapan sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut.
Banjir itu tidak menyebabkan korban jiwa, hanya saja ratusan rumah warga terendam banjir, dan satu rumah rusak akibat tergerus arus banjir di Kecamatan Sukawening. (*)
Baca Juga
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Tegaskan Kerahkan Berbagai Sumber Daya Tangangi Bencana Banjir Sumatera
Kementerian ESDM Tunda Pengumuman Tambang Penyebab Banjir Sumatera
Korban Bencana Banjir di Sumut Terus Bertambah, Tercatat 348 orang.
Korban Tewas Banjir di Sumatera Tembus Angka 990 Orang, Pencarian Masih Dilakukan
Baju Sitaan Impor Ilegal Made in Tiongkok dan Bangladesh Bakal Diberikan ke Korban Banjir
BNPB Bantah Ada Penimbunan Bantuan, Publik Dipersilakan Bisa Cek ke Lapangan
Sekolah Terdampak Banjir Sumatera Dapat Bantuan Maksimal Rp 25 Juta
10 Ribu Debitur KPR BTN Terdampak Banjir Sumatera Dapat Restrukturisasi Selama 2 Tahun
Gara-Gara Kepergian Mirwan MS Saat Bencana, Mendagri Larang Kepala Daerah Tinggalkan Wilayah Sampai 15 Januari
KLH Persilahkan Gelondongan Kayu Banjir Sumatra Dimanfaatkan Pemda