Kata Peneliti, Bergosip Ternyata Punya Manfaat Sosial

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 23 Februari 2024
Kata Peneliti, Bergosip Ternyata Punya Manfaat Sosial

Penelitian lain juga menemukan bahwa bergosip bisa menjadi alat untuk menjalin ikatan. (Foto: Pexels/Keira Burton)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Bergosip selama ini dipandang negatif, tapi juga masih sering dilakukan oleh orang banyak. Keasyikan ngomongin orang tak lekang oleh waktu. Ada saja bahan dan tema pembicaraan untuk bergosip.

Meski dianggap negatif, bergosip ternyata punya manfaat sosial. Demikian penelitian dari Universitas Maryland dan Stanford yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Untuk mencapai kesimpulan ini, mereka menggunakan simulasi komputer yang meniru pengambilan keputusan manusia di kehidupan nyata, untuk menjawab pertanyaan penting mereka: 'Bagaimana bergosip berkembang menjadi hobi populer yang melampaui gender, usia, budaya, dan latar belakang sosial ekonomi?'" tulis newsweek.com (22/2).

Baca juga:

Bukan cuma Perempuan, Studi Menunjukkan Pria Juga Suka Ngegosip!

Mereka kemudian mengamati bagaimana subjek penelitian berinteraksi satu sama lain. Subjek ini mampu bekerja sama dengan penggosip atau sebaliknya, mereka juga bisa menjadi orang yang bergosip.

Peneliti mencari satu hal, apakah subjek penelitian akan menggunakan gosip sebagai alat untuk melindungi diri mereka sendiri, atau apakah mereka akan mengeksploitasi orang lain. Pada akhir percobaan, 90 persen ternyata menjadi penggosip.

“Satu penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang, rata-rata, menghabiskan satu jam per hari untuk berbicara tentang orang lain, sehingga hal ini menyita banyak waktu dalam kehidupan kita sehari-hari,” tulis Xinyue Pan, salah satu peneliti studi tersebut.

“Itulah mengapa penting untuk mempelajarinya,” lanjut Pan.

Penelitian lain juga menemukan bahwa bergosip bisa menjadi alat untuk menjalin ikatan. Namun, alasan pasti mengenai keuntungan yang diperoleh para penggosip tidak pernah diteliti secara menyeluruh.

Para peneliti berpendapat bahwa orang-orang suka bergosip dengan orang lain karena mereka ingin melindungi diri mereka sendiri agar tidak menjadi sasaran gosip. Jadi, daripada digosipin orang mending gosipin orang duluan.

"Orang lain yang ikutan bergosip juga bisa mendapat informasi 'menyenangkan' dari orang yang pertama kali bergosip," kata para peneliti.

Baca juga:

Penjelasan Psikolog: Mengapa Hampir Semua Orang Gemar Bergosip?

Para peneliti juga menyebut para penggosip mungkin mempunyai 'keuntungan evolusioner' karena kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain,

Jadi, meskipun gosip sering kali tidak disukai, para peneliti menekankan bahwa gosip mempunyai fungsi yang berguna, terutama karena beberapa informasi yang disampaikan dapat bersifat pujian.

“Ketika orang tertarik untuk mengetahui apakah seseorang adalah orang yang tepat diajak berinteraksi, jika mereka dapat memperoleh informasi dari bergosip, dengan asumsi informasi tersebut jujur, itu bisa menjadi hal yang sangat berguna untuk dimiliki,” kata salah satu penulis studi, Dana Nau.

"Jika orang lain berperilaku menyenangkan karena mereka tahu kamu bergosip, mereka akan lebih cenderung bekerja sama dengan kamu dalam berbagai hal," lanjut Nau.

Bergosip pada akhirnya memberikan keuntungan bagi orang lain sebagai yang ikut-ikutan bergosip. (dru)

Baca juga:

Zodiak yang Suka Bergosip



#Gosip #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan