Kata Epidemiolog Mengapa PPKM Tidak Efektif Turunkan Laju COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 02 Februari 2021
Kata Epidemiolog Mengapa PPKM Tidak Efektif Turunkan Laju COVID-19

Ilustrasi. (Foto: MP/BPBD DIY)  

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II tidak efektif menurunkan laju COVID-19. Pasalnya, masyarakat tetap melakukan mobilitas seperti sebelum PPKM diterapkan.

"Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) II dari berbagai kajian memang dinilai tidak efektif karena mobilitas masyarakat tidak terlalu berubah, masih saja tinggi," ujar epidemiolog UGM Citra Indriani di Yogyakarta, Selasa (2/2).

Hal ini didasarkan pada angka kasus COVID-19 tetap naik tajam usai PPKM II diberlakukan. Data terkahir menyebutkan, penambahan kasus COVID-19 mencapai lebih dari 10 ribu per hari.

Baca Juga:

PPKM Bikin Bingung Warga

Ia menegaskan, pemerintah perlu lebih konsisten dan tegas menerapkan PPKM di lapangan. Selain itu, pemerintah perlu getol mengajak masyarakat menjalankan prokes seperti mencuci tangan,menjaga jarak, dan menggunakan masker.

Di samping itu, pemerintah perlu melakukan monitoring terhadap pelaksanaan PPKM di daerah-daerah.

Penerapan protokol kesehatan. (Foto: MP/BPBD DIY)
Penerapan protokol kesehatan. (Foto: MP/BPBD DIY)

“Pembatasan masyarakat perlu di on-off on-off-kan dan hidup dengan tatanan new normal dengan penerapan prokes ketat. Model seperti perlu diterapkan sampai vaksin bisa meng-cover seluruh penduduk Indonesia,” jelas dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini.

Senada, epidemiolog UGM lainya Riris Andono Ahmad menyebut, Indonesia saat ini berada dalam posisi tertinggi penduduk terkena COVID-19 se-Asia Tenggara.

Baca Juga:

PPKM Efektif, Wagub DKI Minta Pemerintah Pusat Tambah Fasilitas COVID-19

Kurva pandemi di Indonesia belum mencapai puncaknya, bahkan sedang meninggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya rumah sakit yang tidak mampu menampung pasien COVID-19.

"Penerapan 3M tidak lagi cukup. Pemerintah harus lebih tegas melakukan pembatasan mobilitas hingga berkurang 70 persen," tegas dia.

Pembatasan secara ketat, imbuhnya, mungkin akan menuai respons negatif dari masyarakat. Namun, langkah ini sudah dilakukan di sejumlah negara dan terbukti membuat negara-negara tersebut mampu menekan laju pandemi. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga:

Wali Kota Solo Klaim PPKM Mampu Tekan Penyebaran COVID-19

#UGM #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Dwi Hartono tercatat sebagai mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen FEB UGM kampus Jakarta.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Reuni UGM yang dihadiri Jokowi ramai dibicarakan publik lantaran kegiatan itu disebut sebagai rekayasa.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 06 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Polisi dan Kejaksaan Periksa semua Orang yang Ikut Temu Alumni UGM bersama Jokowi
Indonesia
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Jokowi akan mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM. Ia akan bereuni dengan teman kuliahnya. Hal itu ditegaskan oleh ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Kunjungi Fakultas Kehutanan UGM, Jokowi Mau Reuni dengan Teman Kuliah
Indonesia
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Arya Daru diketahui bertugas di berbagai negara yang rawan konflik
Angga Yudha Pratama - Rabu, 09 Juli 2025
Kemenlu Ungkap Diplomat Arya Daru Pernah Hadapi Bahaya di Turki dan Iran Hingga Saksi Kasus TPPO di Jepang
Indonesia
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Saat ini kasus kematian diplomat Kemenlu Arya Daru Pangayunan ditangani Polsek Menteng Jakarta Selatan
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Diplomat Muda Tewas Dilakban di Kamar Kos, UGM Selaku Almamater Angkat Suara
Indonesia
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
UGM mengenang kedua sosok mahasiswa ini sebagai anak muda yang penuh potensi dan semangat.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Sosok Mahasiswa UGM yang Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara Disebut Punya Pengabdian Tinggi dan Penuh Dedikasi
Video
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Beginilah rekaman video sebelum kejadian Kapal mahasiswa KKN UGM di Maluku Tenggara terbalik yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia Begini kronologinya
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 02 Juli 2025
Kronologi 2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal Akibat Perahu Terbalik di Maluku
Indonesia
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Insiden terjadi saat tujuh mahasiswa KKN bersama lima warga lokal mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program Revitalisasi Terumbu Karang dengan metode Artificial Patch Reef (APR), Selasa kemarin pukul 15:28 WIT.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Juli 2025
Jasad 2 Mahasiswa KKN UGM Korban Kapal Terbalik Diserahkan RS, Pemulangan Tanggung Jawab Keluarga
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Bagikan