Kasus Tuberkulosis Capai Angka Tertinggi, Penyakit Menular Berbahaya Melebihi COVID-19

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 31 Oktober 2024
Kasus Tuberkulosis Capai Angka Tertinggi, Penyakit Menular Berbahaya Melebihi COVID-19

Ilustrasi sakit. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa sekitar 10,8 juta orang baru didiagnosis menderita Tuberkulosis (TB) pada tahun 2023. Jumlah ini jadi yang tertinggi tercatat sejak WHO mulai memantau penyakit tersebut pada tahun 1995.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari 10,6 juta kasus yang dilaporkan pada tahun 2022, 10 persen di antaranya terjadi di Indonesia.

Angka ini telah mendorong TB kembali ke posisinya sebagai penyakit menular pembunuh utama pada tahun 2023, melampaui COVID-19, demikian menurut laporan GB News, Kamis (31/10).

Data sementara terbaru dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menunjukkan bahwa tingkat pelaporan TB di Inggris pada tahun 2023 meningkat sebesar 12,5 persen dibandingkan dengan tahun 2022, peningkatan tahunan terbesar dalam periode pelaporan saat ini (2000 hingga 2023).

Baca juga:

Angka Kematian Akibat Tuberkulosis Capai 134 Ribu Per Tahun

Tingkat notifikasi TB meningkat di seluruh negara bagian Inggris, dengan peningkatan terbesar (41,2 persen) di Skotlandia dan peningkatan terendah di Inggris (11,0 persen).

Penting untuk dicatat bahwa kasus di Inggris relatif rendah dibandingkan dengan negara lain. Pada tahun 2023, kasusnya adalah 7,84 per 100.000 penduduk, di bawah ambang batas WHO sebesar 10 per 100.000 penduduk.

Namun, resistensi terhadap antibiotik yang digunakan untuk mengobati TB telah meningkat di Inggris, dengan jumlah individu tertinggi (74) yang resistan sejak tahun 2013, ini adalah proporsi tertinggi sejak pengawasan ketat dimulai.

Gambaran yang sama mengkhawatirkan muncul di Amerika. Tahun lalu tercatat jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan dalam dekade terakhir.

Baca juga:

Free Tuberculosis at Workplaces Ajak Puluhan Perusahaan Lawan Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru-paru.

Penyakit ini menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah. Menghirup sedikit kuman saja dapat menyebabkan infeksi.

Gejala umumnya meliputi batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari tiga minggu, nyeri dada, dan batuk berdarah. Kelelahan, demam, keringat malam, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan juga merupakan tanda-tanda umum TB. (ikh)

#Tuberkulosis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Jepang Wajibkan Pendatang dari 6 Negara Bawa Bukti Bebas TBC, Indonesia Termasuk
Jepang mencatat jumlah WNA yang terdiagnosis mengidap penyakit menular ini di Jepang terus meningkat.
Wisnu Cipto - Selasa, 24 Juni 2025
Jepang Wajibkan Pendatang dari 6 Negara Bawa Bukti Bebas TBC, Indonesia Termasuk
Indonesia
14% Pasien TBC Jakarta Utara Putus Obat, Kasudinkes Salahkan Stigma Negatif Masyarakat
Pasien khawatir kehilangan pekerjaan jika ketahuan mengidap penyakit TBC
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
14% Pasien TBC Jakarta Utara Putus Obat, Kasudinkes Salahkan Stigma Negatif Masyarakat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates
Kementerian Kesehatan RI menegaskan narasi tersebut tidak benar.
Dwi Astarini - Senin, 02 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam
Kepala BPOM memastikan proses dari perizinan uji klinis hingga berjalannya fase ketiga, dibuat transparan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam
Indonesia
Baru Dibentuk Gubernur Pramono Anung, Ini Tugas Pasukan Putih Jakarta
Pasukan Putih bisa ikut memantau para pasien TBC agar rutin minum obat.
Wisnu Cipto - Rabu, 14 Mei 2025
Baru Dibentuk Gubernur Pramono Anung, Ini Tugas Pasukan Putih Jakarta
Indonesia
Kadinkes DKI Sebut 274 RW di Jakarta Berstatus Siaga TBC
Pengendalian TBC kini semakin berbasis komunitas, dengan melibatkan tenaga kesehatan, kader warga, serta tim Pasukan Putih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Kadinkes DKI Sebut 274 RW di Jakarta Berstatus Siaga TBC
Indonesia
Prabowo Setuju Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation saat ini tengah membiayai penelitian vaksin TBC.
Wisnu Cipto - Rabu, 07 Mei 2025
Prabowo Setuju Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
Miris, 727 Anak Papua Terinfeksi TBC Terbanyak di Jayapura
Bahkan, 215 anak di antaranya mengalami resisten terhadap pengobatan TBC yang diberikan kepada pasien.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Miris, 727 Anak Papua Terinfeksi TBC Terbanyak di Jayapura
Bagikan