Kasus Penusukan Wiranto Coreng Pemerintahan Jokowi


Menko Polhukam Wiranto digotong menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Ban
MerahPutih.com - Kinerja aparat dikritik karena dinilai kebobolan dalam insiden penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto. Apalagi pelakunya adalah Syahril Alamsyah alias Abu Rara, simpatisan ISIS yang sudah diketahui jaringannya.
Menurut Direktur Eksekutif Forum Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Yasser Hatim, penusukan terhadap Wiranto sama saja pukulan telak terhadap kewibawaan negara.
Baca Juga
Polisi Ungkap Pelaku Penusukan Tahu Ada Wiranto di Pandeglang
"Ini merupakan catatan buruk bagi Institusi yang memiliki tugas melakukan penanganan dan Penanggulangan Bahaya Terorisme. Sebab Menkopolhukam bertugas untuk memastikan kondisi keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia di mata masyarakat dan dunia Internasional,"kata Yasser kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (11/10).
Ia menambahkan, penusukan yang menimpa Wiranto memperlihatkan ketidakberdayaan negara menghadapi serangan teror yang dilakukan oleh para kelompok radikal.
"Sehingga hal tersebut dapat membangkitkan kembali semangat seL-seel teroris dan para anggota kelompok radikal untuk melakukan Amaliah berupa serangan teror yang ditujukan ke para pejabat negara," jelas Yasser.

Yasser yakin, para anggota lelompok rdikal bisa menganggap peristiwa penusukan tersebut sebagai sebuah kemenangan bersejarah. "Karena baru saat ini teroris mampu melukai menteri yang bertugas menjaga stabilitas politik dan keamanan negara," terang Yasser.
Baca Juga
Penusukan Wiranto Dicurigai Sebagai Rekayasa, Pengamat Intelijen: Indonesia Darurat Literasi
Yasser melihat, lemabaga kontra terorisme seperti Badan Nasional Penanggungalan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 hanya menghabiskan anggaran negara saja. Ia meminta kepada Presiden Jokowi untuk mencopot Kepala BNPT Suhardi Alius dan Kadensus 88 Irjen Mochammad Syafii.
"Kami meminta agar Presiden Joko Widodo tak segan mengganti dua pejabat di lembaga itu sebagai bentuk konsukuensi logis atas ketidakberhasilan mereka," jelas Yasser.
Untuk diketahui Wiranto ditusuk siang ini di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten sekira pukul 11.55 WIB. Saat itu Wiranto tengah menghadiri peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar dan memberikan kuliah umum di sana.
Adalah seorang pria bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang menusuk Wiranto. Dia menusuk memakai senjata tajam yang telah dipersiapkan.
Baca Juga
Satu kali Wiranto ditusuk pelaku. Akibat penusukkan ini, Wiranto mengalami luka dibagian perut. Pelaku sempat mencoba menyerang lagi namun mengenai ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY). Kemudian melukai Fuad Syauqi, salah satu pengurus Mathlaul Anwar (MA).
Kemudian pelaku perempuan bernama menerobos penjagaan, namun berhasil dihentikan oleh Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto yang malah dilukai Fitri Andriana Binti Sunarto yang diduga istri Abu Rara. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo

Swasta Bersedia Bantu Impor Sapi Perah Program Makan Bergizi Gratis

Wiranto Beberkan Alasan Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

OSO Doakan Wiranto Diterima di PAN

Hanura Sebut Wiranto Dipecat Setelah Dapat Jabatan Wantimpres Jokowi

Wiranto Dukung Prabowo, Pengamat: Masa Lalu Keduanya Sudah Tutup Buku

Langkah Politik Wiranto Sebar Kader Bekas Hanura ke Partai Politik

Wiranto Bawa Kader Potensial Eks Hanura ke PPP

Prabowo Adakan Pertemuan dengan Wiranto Hari Ini

Sekjen PAN tidak Menyangkal Kabar Bergabungnya Wiranto
