Headline

Penusukan Wiranto Dicurigai Sebagai Rekayasa, Pengamat Intelijen: Indonesia Darurat Literasi

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 11 Oktober 2019
Penusukan Wiranto Dicurigai Sebagai Rekayasa, Pengamat Intelijen: Indonesia Darurat Literasi

Pengamat intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro atau akrab disapa Simon dari CISS (Dok Pribadi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Pengamat intelijen Ngasiman Djoyonegoro menyesalkan adanya sejumlah kalangan yang mencurigai penusukan Menko Polhukam Wiranto sebagai rekayasa.

Menurut Simon, demkian sapaan akrabnya, masyarakat Indonesia belum benar-benar menyadari keberadaan kelompok radikal teroris di negara ini.

Baca Juga:

Bupati Pandeglang Khawatir Buntut Penusukan Wiranto, Investor Kabur dari Wilayahnya

Lebih lanjut Simon menegaskan perlunya literasi yang benar terkait bahaya terorisme dan aktivitas kelompok radikal kepada masyarakat.

Menko Polhukam Wiranto saat berkunjung ke Pandeglang Banten
Menko Polhukam Wiranto saat berkunjung ke Pandeglang, Banten (Foto: Ist)

"Kita semua punya kewajiban mengajak masyarakat luas untuk melawan tindakan radikalisme dan terorisme dengan memberikan wawasan edukasi literasi yang benar," kata Simon saat dihubungi di Jakarta, Kamis (10/10) malam.

Kalau ada sebagian kelompok yang masih menganggap tindakan teror, termasuk terhadap Menko Polhukam Wiranto, adalah peristiwa rekayasa, tegas Simon, anggapan yang salah itu harus diluruskan.

"Kalau ada yang menganggap ini rekayasa, 'play victim' perlu kita luruskan dan beri pemahaman secara utuh tentang bahayanya kelompok ISIS terutama JAD," kata Simon.

Dari penyelidikan yang dilakukan polisi, kata direktur eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS) itu jelas pelaku penusukan terhadap Wiranto berasal dari kelompok JAD.

"Kalau kita melihat kelompok-kelompok ini memang menganggap Pak Wiranto selama ini menghalangi gerakan mereka dengan beliau sebagai Menkopolhukan selaku perwakilan pemerintah selalu memberikan sikap tegas dalam pembubaran ormas HTI dan kelompok radikal," ujar Simon.

Menurut Simon sebagaimana dilansir Antara, bagaimanapun di kalangan masyarakat memang masih ada yang rentan terkena atau terpapar terorisme.

Baca Juga:

Polisi Ungkap Pelaku Penusukan Tahu Ada Wiranto di Pandeglang

"Tidak ada masyarakat yang tidak rentan radikalisme dan terorisme. Terbukti sekitar seribu rakyat Indonesia berangkat ke Suriah," kata Simon.

Untuk itu, menurut Simon, kesadaran tentang bahaya radikal terorisme harus terus ditumbuhkan, dan mereka yang kembali ke Indonesia dari Suriah perlu diawasi secara ketat dan dilakukan deradikalisasi.

"Saya kira kita semua sedang melawan apa pun bentuk kekerasan, apalagi ini teror," pungkasnya.(*)

Baca Juga:

Polisi Dalami Keterlibatan Kelompok JAD pada Kasus Penusukan Wiranto

#Penusukan #Wiranto #Menko Polhukam #Kaum Radikal
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Berita
Profil Budi Gunawan yang Tersingkir dari Kabinet Merah Putih, Siapa Penggantinya?
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan reshuffle Kabinet Merah Putih, Senin (8/9/2025), salah satunya ada nama besar Budi Gunawan.
ImanK - Senin, 08 September 2025
Profil Budi Gunawan yang Tersingkir dari Kabinet Merah Putih, Siapa Penggantinya?
Dunia
Cegah Insiden Daejeon Terulang, Pemerintah Korea Selatan Usulkan Undang-Undang Haneul, Wajibkan Cuti bagi Pengajar dengan Gangguan Kesehatan Mental
Menetapkan langkah-langkah fundamental untuk mencegah terulangnya insiden tragis di sekolah.
Dwi Astarini - Kamis, 13 Februari 2025
Cegah Insiden Daejeon Terulang, Pemerintah Korea Selatan Usulkan Undang-Undang Haneul, Wajibkan Cuti bagi Pengajar dengan Gangguan Kesehatan Mental
Indonesia
Wamenko Polkam: Pilkada Masuk 8 Program Cepat Pemerintahan Prabowo
Wamenko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus pimpin rapat koordinasi persiapan pilkada serentak 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 Oktober 2024
Wamenko Polkam: Pilkada Masuk 8 Program Cepat Pemerintahan Prabowo
Indonesia
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo
Wiranto lahir di Yogyakarta 4 April 1947
Angga Yudha Pratama - Rabu, 23 Oktober 2024
Sepak Terjang Wiranto, Pernah Diisukan Berseberangan kini Jadi Penasihat Khusus Prabowo
Indonesia
Swasta Bersedia Bantu Impor Sapi Perah Program Makan Bergizi Gratis
“Kita Impor bahan baku yang belum ada, misal upaya beli sapi perah kecil dengan harapan 5 tahun ke depan sapi baru bisa diperah. Kolaborasi swasta diperlukan.”
Wisnu Cipto - Kamis, 19 September 2024
Swasta Bersedia Bantu Impor Sapi Perah Program Makan Bergizi Gratis
Dunia
Bos Yamaha Ditikam Putrinya Sendiri, Begini Kronologinya
Bos Yamaha Motor Co, Yoshihiro Hidaka, ditikam oleh putrinya sendiri, Hana Hidaka. Ia diserang menggunakan pisau dapur.
Soffi Amira - Selasa, 17 September 2024
Bos Yamaha Ditikam Putrinya Sendiri, Begini Kronologinya
Indonesia
Tujuan Pemerintah Libatkan Masyarakat dalam Pembahasan RUU TNI dan Polri
Proses penyusunan DIM dilakukan oleh kementerian maupun lembaga terkait, seperti RUU TNI dan Polri oleh Kemenko Polhukam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 Juli 2024
Tujuan Pemerintah Libatkan Masyarakat dalam Pembahasan RUU TNI dan Polri
Indonesia
Mahfud Akui Menko Hadi Tjahjanto Lebih Lincah
Mahfud meyakini Hadi dapat melaksanakan tugas barunya sebagai Menko Polhukam dengan baik
Wisnu Cipto - Kamis, 22 Februari 2024
Mahfud Akui Menko Hadi Tjahjanto Lebih Lincah
Indonesia
Sowan ke Rumah Mahfud MD, Menko Hadi Tjahjanto Minta Arahan
Kedatangan Hadi disambut langsung oleh Mahfud, tetapi keduanya tidak memberikan komentar apapun kepada awak media. Mereka hanya melambaikan tangan kepada para wartawan yang berkumpul.
Wisnu Cipto - Kamis, 22 Februari 2024
Sowan ke Rumah Mahfud MD, Menko Hadi Tjahjanto Minta Arahan
Berita
Dilantik sebagai Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Punya Harta Rp 22,8 Miliar
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto memiliki harta sebesar Rp 22,8 miliar, yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak.
Soffi Amira - Rabu, 21 Februari 2024
Dilantik sebagai Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Punya Harta Rp 22,8 Miliar
Bagikan