Headline

Kasus Makar dan Klaim Kemenangan Tanpa Data, Pengamat: Indonesia Kini Makin Pelik Saja

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 09 Mei 2019
 Kasus Makar dan Klaim Kemenangan Tanpa Data, Pengamat: Indonesia Kini Makin Pelik Saja

Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti dalam sebuah diskusi publik di Jakarta (MP/Gomes R)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, Indonesia kini menghadapi suasana politik yang serba pelik. Bangsa ini berhadapan dengan mental pemimpin yang saling bertolak belakang.

Yang dinyatakan menang tapi seolah rasa kalah dan bertingkah serba panik. Sementara yang dinyatakan kalah seolah rasa menang dan juga tak kalah paniknya.

Dari rasa panik yang sama akhirnya muncul saling lapor, saling curiga dan ujungnya suasana politik paska pencoblosan tak jua menuju reda.

"Makin banyak yang ditersangkakan dengan pasal makar, di saat mana banyak orang sebelumnya yang telah diterangkan makar, tak jua kasusnya naik ke pengadilan," kata Ray kepada merahputih.com, di Jakarta, Kamis (9/6).

Ray menganggap pasal makar diobral bukan untuk diselesaikan kasusnya tapi cukup sebagai kerangkeng aktivitas korbannya.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti sebut situasi Indonesia kian pelik
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti. (MP/Fadhli)

Sementara yang dinyatakan kalah tapi merasa menang, terus menerus menggunakan jalanan sebagai mekanisme solusinya.

"Padahal, kita telah membangun begitu banyak infrastruktur demokrasi untuk menyelesaikan berbagai dugaan kecurangan atau pelanggaran dalam pemilu. Agar politik tak lagi diubah dijalanan, tapi di meja dialog dan peradilan. Mereka menyebut mendapat ribuan pelanggaran, tapi sayangnya tak seberapa yang masuk ke lembaga pengawasan," jelas Ray.

Direktur Lingkar Madani Indonesia ini menambahkan, oleh paslon yang ketinggalan, angka kemenangan diklaim sedemikian rupa, uniknya porsentasi kemenangan yang disebut malah sekarang dibantah sesama teman koalisi.

"Lalu, bangsa ini terus menerus diajak ribut. Tak ada yang berusaha untuk saling menahan diri. Yang dinyatakan menang bahkan membuat benteng dengan aturan dan kewenangan. Yang dinyatakan kalah sibuk menyerang dengan isu curang sembari tak jua mengungkap kebenaran versi mereka dengan transparan. Saya kira, kita harus menyatakan suasana ini sebaiknya diakhiri," sebut Ray.

Saatnya, lanjut Ray, semua arus kembali ditumbuhkan kearifan. Semua kembali ke jalan memperkuat demokrasi. Sama-sama menahan diri hingga perhitungan suara tanggal 22 Mei ditetapkan.

"Yang merasa dicurangi, melangkahlah ke Bawaslu dan sebagainya. Selesaikan di sana. Dan ungkap seluruh kecurangan yang dimaksud. Jika benar adanya, bangsa ini tak akan diam membiarkan kecurangan. Sementara yang merasa menang, gunakanlah kekuasaan untuk mengayomi. Bukan untuk menakut-nakuti," pungkas Ray Rangkuti.(Knu)

#Ray Rangkuti #Lingkar Madani #Pilpres 2019 #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah
Wacana perubahan dalam UU ASN tersebut mengusulkan agar kewenangan itu nantinya dapat dikembalikan kepada pemerintah pusat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 03 Mei 2025
Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah
Indonesia
Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat
Usulan penghapusan Pilkada DKI Jakarta, yang termaktub dalam RUU DKJ menuai polemik.
Frengky Aruan - Senin, 11 Maret 2024
Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat
Indonesia
Sama-Sama Mampu Menangkan Pilpres, Ganjar dan Prabowo Sulit Dipasangkan
Rencana menyatukan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo dianggap sulit terjadi.
Zulfikar Sy - Jumat, 29 September 2023
Sama-Sama Mampu Menangkan Pilpres, Ganjar dan Prabowo Sulit Dipasangkan
Indonesia
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengklaim bahwa partainya sudah sangat solid menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, meskipun dihantam isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Mula Akmal - Kamis, 10 Agustus 2023
Airlangga Tegaskan Golkar Saat Ini Sangat Solid Dibanding Pemilu 2019
Indonesia
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
PAN secara terang-terangan mendoakan Prabowo agar dapat memenangi Pilpres 2024.
Zulfikar Sy - Jumat, 16 Juni 2023
PAN Beri Sinyal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Indonesia
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Rencana pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani merupakan angin segar bagi politik tanah air.
Mula Akmal - Senin, 12 Juni 2023
Rencana Pertemuan AHY-Puan Angin Segar Bagi Politik Tanah Air
Indonesia
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Jokowi menambahkan terkait cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Ganjar akan segera diputuskan dan dideklarasikan PDIP.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 April 2023
Ditanya Prabowo Jadi Cawapres Ganjar, Jokowi Jawab Nanti Siang Ketemu
Indonesia
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Partai Prima mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat adalah untuk menjadi partai politik peserta Pemilu 2024
Zulfikar Sy - Rabu, 08 Maret 2023
Gugatannya Picu Kontroversi, Partai Prima Bantah Minta Pemilu Ditunda
Indonesia
Putusan PN Jakpus Dinilai Bisa jadi Pelajaran bagi KPU untuk Bertindak Adil
kasus ini merupakan pelajaran bagi KPU untuk berlaku adil kepada semua peserta pemilu tanpa melihat status partai baru atau kecil.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Putusan PN Jakpus Dinilai Bisa jadi Pelajaran bagi KPU untuk Bertindak Adil
Indonesia
Isu Penundaan Pemilu 2024 Hanya Beredar di Lingkungan Istana
PN) Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) dengan memerintahkan KPU untuk menunda gelaran Pemilu 2024 terus bergulir.
Zulfikar Sy - Selasa, 07 Maret 2023
Isu Penundaan Pemilu 2024 Hanya Beredar di Lingkungan Istana
Bagikan