Kasus Infeksi COVID-19 Amerika Serikat Lampaui 7 Juta


Seorang sukarelawan di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo
MerahPutih.com - Jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat melampaui tujuh juta pada Kamis (24/9), yakni lebih dari 20 persen dari total kasus COVID-19 dunia.
Hal itu disebabkan negara-negara bagian di wilayah Midwest AS melaporkan lonjakan kasus COVID-19 pada September, menurut penghitungan Reuters.
Rekor terbaru itu tercatat hanya beberapa hari setelah AS melaporkan lebih dari 200.000 kematian karena COVID-19, yang merupakan jumlah kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut. Setiap hari, lebih dari 700 orang meninggal di Amerika Serikat akibat COVID-19.
Baca Juga:
Karena COVID-19, Tentara Korut Tembak Pria Korsel dan Bakar Mayatnya
Semua negara bagian di wilayah Midwest, kecuali Ohio, melaporkan lebih banyak kasus COVID-19 dalam empat pekan terakhir dibandingkan dengan empat pekan sebelumnya. Jumlah kasus infeksi virus corona tertinggi dicatat oleh South Dakota dan North Dakota.
Negara bagian South Dakota mengalami peningkatan persentase terbesar yaitu 166 persen dengan 8.129 kasus baru, sementara kasus baru di North Dakota berlipat ganda menjadi 8.752 dibandingkan dengan 4.243 kasus pada periode waktu yang sama pada Agustus.
Banyak kasus di kedua negara bagian tersebut telah dikaitkan dengan reli sepeda motor tahunan di Sturgis, South Dakota, yang setiap tahun menarik ratusan ribu pengunjung.
Menurut analisis Reuters, kasus positif COVID-19 naik di setengah dari 50 negara bagian AS bulan ini. Sepuluh negara bagian telah melaporkan rekor peningkatan satu hari kasus COVID-19 pada September.

Jumlah kasus baru COVID-19 naik pekan lalu setelah sempat turun selama delapan pekan berturut-turut. Pakar kesehatan meyakini lonjakan itu terjadi karena pembukaan kembali sekolah dan universitas serta pesta selama liburan Hari Buruh baru-baru ini.
Sebuah studi oleh para peneliti dari Universitas North Carolina di Greensboro, Universitas Indiana, Universitas Washington dan Perguruan Tinggi Davidson mengatakan, pembukaan kembali kampus sekolah tinggi dan kampus universitas baru-baru ini untuk pengajaran langsung selama akhir musim panas tahun ini terkait dengan munculnya lebih dari 3.000 kasus tambahan COVID-19 per hari di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Kasus infeksi virus corona terkonfirmasi di AS adalah yang tertinggi di dunia diikuti oleh India dengan 5,7 juta kasus dan Brasil dengan 4,6 juta.
Baca Juga:
Wilayah-wilayah di Negara Eropa Berikut Berisiko Tinggi COVID-19
Amerika Serikat saat ini rata-rata mengalami 40.000 kasus baru COVID-19 per hari. Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci mengatakan, dia berharap angka kasus baru turun di bawah 10.000 per hari sebelum musim flu dimulai pada Oktober.
Para pejabat kesehatan AS dan Presiden Donald Trump telah menyampaikan pandangan berbeda tentang krisis kesehatan yang dialami bangsa itu.
Trump, yang mengikuti kembali pemilihan presiden AS untuk masa jabatan kedua pada 3 November, awal bulan ini telah mengklaim bahwa Amerika Serikat sedang berada di ambang krisis. Fauci membantah klaim tersebut keesokan harinya, dengan mengatakan statistik kasus COVID-19 di AS menggelisahkan. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon

Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung

Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki

Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang

Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang

Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti

Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat

Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu

Jimmy Kimmel kembali Mengudara, Sentil Pemimpin yang Takut Komedian
