Kasus COVID-19 Melonjak, Pemprov DIY Minta Tambahan 200 Nakes
RS Sardjito sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Yogyakarta. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta penambahan 200 tenaga kesehatan ke Kementerian Kesehatan. Permintaan diajukan karena jumlah nakes makin terbatas akibat melonjaknya pasien positif COVID-19 di Kota budaya ini.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setiyaningastutie menjelaskan, penambahan nakes diperlukan untuk memaksimalkan penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit rujukan.
Baca Juga
"Di beberapa rumah sakit, salah satu kendalanya adalah keterbatasan, bukan kurang. Keterbatasan SDM, maka kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan itu," kata Pembajun di Yogyakarta, Rabu (25/11).
Pihaknya sudah mengirimkan surat permohonan pada Kemenkes. Sebanyak 200 nakes yang diajukan terdiri dari dokter, ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), radiografer, serta tenaga kesehatan lainnya disesuaikan kebutuhan rumah sakit.
"Kita berharap secepatnya. Mudah-mudahan itu bisa terlaksana," kata dia.
Pemda DIY juga mengusulkan penambahan tempat tidur untuk Pasien COVID-19 di sejumlah RS rujukan. Pihaknya sedang menghitung jumlah tempat tidur yang dibutuhkan.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto mengatakan, bantuan tenaga kesehatan serta peningkatan kapasitas layanan itu diprioritaskan untuk tiga rumah sakit yakni RSUP Dr Sardjito, RSA UGM, dan RSPAU dr. S. Hardjolukito.
Menurut Rukmono, permohonan peningkatan kapasitas rumah sakit ini didasari peningkatan kasus COVID-19 di DIY.
"Kita ingin supaya peningkatan jumlah kasus yang kita ketahui itu bisa direspon dengan peningkatan kapasitas rumah sakit. Kendala tak cuma ruangan. Tapi juga SDM, karena perlu kekhususan," kata dia.
Catatan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa (24/11) bertambah 84 sehingga total menjadi 5.303 orang.
Ke-84 orang terdiri atas sembilan kasus asal Kota Yogyakarta, 24 kasus asal Kabupaten Bantul, 22 kasus Kabupaten Sleman, 16 kasus asal Kulon Progo, serta 13 kasus asal Gunung Kidul.
Selain itu enam pasien tercatat meninggal dunia sehingga total kasus meninggal menjadi sebanyak 133 pasien. Sedangkan, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 40 orang. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa