Kuliner

Karbo Ketemu Karbo, Kebiasaan Makan Orang Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 01 Februari 2021
Karbo Ketemu Karbo, Kebiasaan Makan Orang Indonesia

Kebiasaan orang Indonesia, menyantap nasi dengan mie sekaligus. (Foto: [email protected])

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ADA anggapan menyebut orang Indonesia belum makan berat jika belum makan nasi walau sudah mengonsumsi mi instan. Saking cintanya dengan dua santapan tersebut, muncul lah kebiasaan masyarakat yang menyantap keduanya sekaligus.

Kebiasaan yang sulit dihilangkan ini pun menjadi salah satu sajian khas Indonesia, yakni sego goreng mawut atau yang lebih dikenal sebagai nasi goreng mawut. Makanan yang berasal dari Magelang ini memadukan kelezatan mi goreng dan nasi goreng dalam satu sajian, sehingga bentuknya berantakan atau mawut.

Baca juga:

KULINERAN DI NEGERI AING

Tentunya makanan ini dijauhkan oleh orang-orang yang lagi diet. Jelas saja, soalnya dalam satu piring terdapat kandungan karbohidrat bertemu dengan karbohidrat lainnya. Diet sudah pasti gagal. Pola makan orang diet yang benar dalam sepiring nasi ialah karbohidrat, protein, dan serat.

Sego goreng mawut atau nasi goreng mawut. (Foto: instagram@pawone_tari)

Mengutip Medicpole, karbohidrat memiliki sifat yang mengenyangkan dalam waktu singkat. Sehingga, kamu merasa tidak ingin makan lagi. Hal ini membuat nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, protein, zat besi, serat dan sebagainya tidak terpenuhi.

Padahal, tubuh tidak hanya butuh karbohidrat, tapi juga protein, lemak, dan mineral lainnya. Ketidakseimbangan nutrisi ini berisiko membuat kamu mengalami kekurangan gizi.

Walaupun perpaduan antara mi dan nasi ini memang memiliki kenikmatan tersendiri, namun sayangnya, kebiasaan yang enak ini justru berdampak buruk bagi kesehatan.

Baca juga:

Ada Ucapan Syukur ke Sang Pencipta di Balik Sajian Tumpeng

Melansir laman Boldsky, pada dasarnya, nasi dan mi instan sama-sama mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi. Kemudian ternyata, dalam satu porsi mi instan mengandung 400 kalori. Jumlah tersebut sama dengan jika kamu menyantap satu porsi nasi ukuran sedang.

Makanan ini berdampak buruk bagi kesehatan. (Foto: [email protected])

Maka dari itu, jika kedua makanan ini kamu konsumsi sekaligus, maka akan banyak kandungan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Sedangkan, rata-rata setiap orang membutuhkan 1200-1500 kalori per hari.

Kebiasaan mencampur karbohidrat dari mi instan dengan nasi ini juga dapat menaikkan indeks glikemik. Sehingga, gula dalam darah tubuh kamu akan melonjak drastis dan bisa meningkatkan risiko obesitas hingga diabetes.

Para ahli menyarankan agar kamu membatasi konsumsi mi instan. Usahakan untuk mengonsumsi mi instan maksimal satu kali dalam seminggu. Lebih baik juga mengonsumsi mi instan dengan berbagai nutrisi lain seperti sayur, daging, telur, hingga ikan. (scp)

Baca juga:

Mengenal Tuak, Jamuan Penghangat Khas Suku Batak

#Februari Kulineran Di Negeri Aing #Kuliner #Makanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Kuliner
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Seluruh rangkaian ini menjadi cara Sudestada menutup 2025 dengan meriah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Merayakan Malam Tahun Baru ala Argentina, Menikmati Torta Galesa hingga Asado
Fun
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
CasaLena Jakarta memperkenalkan menu lunch dan dinner terbaru mulai 1 Desember 2025, menghadirkan pengalaman kuliner Latin American Grill yang lebih fokus dan premium.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Babak Baru Restoran Latin: Pembagian Menu Lunch dan Dinner untuk Pengalaman Bersantap Lebih Fokus
ShowBiz
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Video yang dihapus itu berisi permintaan maaf Chef Paik terkait dengan isu pelanggaran label asal produk, iklan menyesatkan, serta tuduhan penyalahgunaan siaran.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
Chef Paik Jong-won Balik ke TV, Diam-Diam Hapus Video Pengumuman Hiatus
Indonesia
Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, didesak untuk melindungi food tray lokal dari gempuran produk impor.
Soffi Amira - Rabu, 12 November 2025
Menkeu Purbaya Didesak Lindungi Produsen Food Tray Lokal dari Gempuran Produk Impor
Indonesia
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
ni merupakan perdana bakso Solo buka setelah tutup sejak Senin (3/11).
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Indonesia
Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
Bakso Remaja Gading Solo ditutup oleh Satpol PP karena non-halal. Namun, hal itu masih menunggu hasil laboratorium.
Soffi Amira - Selasa, 04 November 2025
Viral Bakso Remaja Gading Solo Non-Halal, Begini Respons Pemilik Warung
Kuliner
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Gastrodiplomacy merupakan strategi kebudayaan dan ekonomi yang memperkenalkan identitas bangsa melalui cita rasa.
Wisnu Cipto - Sabtu, 01 November 2025
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Kuliner
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Hidangan fusion Korea yang disajikan dibuat dari bahan-bahan terbaik dari seluruh Korea
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuliner
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Bakso Boedjangan menghadirkan inovasi terbaru kuah keju.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Kuliner
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Tahun ini, Jakarta Coffe Week memasuki usia satu dekade, menunjukkan aksi progresif.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air
Bagikan