Kampung Tangguh Bencana Yogyakarta Bersiaga Hadapi Banjir Lahar Dingin


Sungai Code Yogyakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta selama bulan November menyebabkan debit sejumlah sungai di kota Gudeg ini meningkat. Pemerintah Kota Yogyakarta bersiaga untuk mengurangi dampak bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengimbau, pengurus Kampung Tangguh Bencana di bantaran sungai bersiaga dan mengarahkan warga menuju titik kumpul atau lokasi evakuasi jika debit sungai mengalami kenaikan.
Baca Juga:
Bandung Selatan Belum Bisa 100 Persen Bebas Banjir
Ia mengatakan, meningkatnya debit air sungai di Kota Yogyakarta tidak hanya disebabkan hujan lokal yang terjadi di kota tersebut. Namun juga bisa disebabkan kiriman air dari hulu sungai yang berada di sisi utara atau masuk Kabupaten Sleman.
Salah satu sungai di Kota Yogyakarta yang diwaspadai apabila terjadi hujan lebat adalah Sungai Code. Pasalnya potensi lahar dingin akibat erupsi Gunung Merapi mengintai dan dapat menyebabkan banjir.
"Makanya saya imbau tingkatkan kewaspadaan dari sekarang. Khususnya yang berada di bantaran sungai,"
Pengurus KTB, kata ia, haru mengecheck kembali apakah peralatan penanganan bencana di wilayahnya masih berfungsi dengan baik. Setiap sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk mendukung upaya penanganan bencana, di antaranya pompa air untuk mengatasi luapan air sungai atau genangan, gergaji mesin, tali dan peralatan komunikasi.
"Pastikan pompa air untuk atasi luapan sungai tidak rusak. Peralatan lain seperti gergaji, HT komunikasi, tali juga berfungsi. Jadi, saat dibutuhkan siap digunakan," katanya.
BPBD Kota Yogyakarta, juga sudah memiliki peralatan sistem peringatan dini (EWS) yang terpasang di 16 titik di tiga sungai besar di kota tersebut, Sungai Code, Sungai Gajah Wong dan Sungai Winongo.

Peralatan dipastikan dalam kondisi yang baik dan akan memberikan peringatan ke warga apabila terjadi kenaikan debit air dan berpotensi terjadi luapan.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Yogyakarta, hingga saat ini belum pernah terjadi luapan air sungai hingga ke permukiman warga meski di Yogyakarta diguyur hujan lebat.
"Bencana di bantaran sungai yang terjadi selama musim hujan tahun ini adalah tanah longsor di tebing Sungai Code. Korban pun masih dalam pemulihan karena patah tulang," katanya. (Patricia Vicka / Yogyakarta)
Baca Juga:
Wagub DKI: Rumah Panggung Salah Satu Program Pengentasan Banjir
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga

Magma Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Bertumbuh, Erupsi Hampir Setiap Hari

PT KCIC Pastikan Sistem Pendeteksi Gempa Berfungsi di Sepanjang Jalur Whoosh

Ada 13 Gempa Susulan di Karawang-Bekasi hingga Pagi ini, Dipicu Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat
