Kesehatan Mental

Kalau Cinta, Ungkapkanlah

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 15 Februari 2021
Kalau Cinta, Ungkapkanlah

Ungkapkan rasa yang sesungguhnya. (Foto: Unsplash/Candice Picard)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SALAH satu 'penyakit' yang bisa menghinggapimu ialah ketakutan mengungkapkan rasa cinta kita terhadap seseorang. Entah apa yang membuat ungkapan itu rasanya sulit sekali untuk disampaikan. Mungkin sebagian orang takut bertepuk sebelah tangan atau tidak siap dengan rasa kecewa.

Psikolog dan Co-Founder TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, mengatakan ungkapan rasa sayang terhadap pasangan sangatlah penting dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kepuasan hubungan. Hal itu tidak hanya berlaku untuk status pacaran melainkan juga hubungan keluarga.

“Pada dasarnya, manusia lahir dengan rasa dan keinginan untuk mencintai dan dicintai. Kebutuhan itu harus diungkapkan karena bisa meningkatkan imun tubuh juga,” kata Saskhya kepada ANTARA.

Ketika kamu menyampaikan rasa cinta, itu membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman sehingga mengurangi stres terlebih di masa pandemi ini. Menurut penelitian di jurnal Psychoneuroendocrinology, jatuh cinta dikaitkan dengan peningkatan aktivitas gen tertentu, terutama yang terlibat dalam pertahanan antivirus.

Baca juga:

Cinta Vs. Suka, Kenali Perbedaannya!

Kalau Kamu Cinta, Jangan Dipendam
Perlu adanya ungkapan lewat kata-kata. (Foto: Unsplash/NeONBRAND)


Menurut Saskhya ada lima bahasa cinta, yakni memberikan waktu berkualitas, pujian, pelayanan, hadiah, atau sentuhan.

“Ungkapan rasa sayang terhadap pasangan bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa bahasa cinta, misalnya memberii kado kecil disertai kata-kata romantis. Atau bisa juga ucapan terima kasih karena sudah bekerja keras untuk keluarga saat pasangan lelah bekerja,” ungkapnya.

Di sisi lain, penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) Marchella FP, menjelaskan kadang kita berpikir bahwa pasangan dapat membaca pikiran kita. Nyatanya, tidak semua.

Baca juga:

Jerawat Cinta itu Benaran Ada enggak Sih?

Kalau Kamu Cinta, Jangan Dipendam
Mampu meningkatkan rasa aman dan nyaman. (Foto: Unsplash/sept commercial)


“Rasa itu seperti tanaman, harus dirawat dan dijaga. Ketika belum menikah, mengungkapkan perasaan lewat kata-kata mungkin bisa lebih sering terjadi, karena kita masih pada tahap saling mengenal satu sama lain. Namun saat sudah menikah, beberapa orang terkadang mulai merasa terbiasa dengan kehadiran pasangan, dan lupa bahwa pengakuan dengan kata-kata tetap dibutuhkan,” kata Marchella.

Ungkapan perasaan sebenarnya bisa disampaikan lewat bahasa sehari-hari, tidak perlu dengan kata-kata yang sulit. Seperti misalnya berterima kasih karena sampai saat ini masih mau menerima dan mendampingi. Sederhana tapi maknanya besar bagi orang lain. (and)

Baca juga:

Manusia Hanya Jatuh Cinta 3 Kali Seumur Hidup

#Kesehatan Mental #Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan