Kalau Cinta, Ungkapkanlah


Ungkapkan rasa yang sesungguhnya. (Foto: Unsplash/Candice Picard)
SALAH satu 'penyakit' yang bisa menghinggapimu ialah ketakutan mengungkapkan rasa cinta kita terhadap seseorang. Entah apa yang membuat ungkapan itu rasanya sulit sekali untuk disampaikan. Mungkin sebagian orang takut bertepuk sebelah tangan atau tidak siap dengan rasa kecewa.
Psikolog dan Co-Founder TigaGenerasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi, mengatakan ungkapan rasa sayang terhadap pasangan sangatlah penting dilakukan guna meningkatkan kualitas dan kepuasan hubungan. Hal itu tidak hanya berlaku untuk status pacaran melainkan juga hubungan keluarga.
“Pada dasarnya, manusia lahir dengan rasa dan keinginan untuk mencintai dan dicintai. Kebutuhan itu harus diungkapkan karena bisa meningkatkan imun tubuh juga,” kata Saskhya kepada ANTARA.
Ketika kamu menyampaikan rasa cinta, itu membantu meningkatkan rasa aman dan nyaman sehingga mengurangi stres terlebih di masa pandemi ini. Menurut penelitian di jurnal Psychoneuroendocrinology, jatuh cinta dikaitkan dengan peningkatan aktivitas gen tertentu, terutama yang terlibat dalam pertahanan antivirus.
Baca juga:
Cinta Vs. Suka, Kenali Perbedaannya!

Menurut Saskhya ada lima bahasa cinta, yakni memberikan waktu berkualitas, pujian, pelayanan, hadiah, atau sentuhan.
“Ungkapan rasa sayang terhadap pasangan bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa bahasa cinta, misalnya memberii kado kecil disertai kata-kata romantis. Atau bisa juga ucapan terima kasih karena sudah bekerja keras untuk keluarga saat pasangan lelah bekerja,” ungkapnya.
Di sisi lain, penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) Marchella FP, menjelaskan kadang kita berpikir bahwa pasangan dapat membaca pikiran kita. Nyatanya, tidak semua.
Baca juga:

“Rasa itu seperti tanaman, harus dirawat dan dijaga. Ketika belum menikah, mengungkapkan perasaan lewat kata-kata mungkin bisa lebih sering terjadi, karena kita masih pada tahap saling mengenal satu sama lain. Namun saat sudah menikah, beberapa orang terkadang mulai merasa terbiasa dengan kehadiran pasangan, dan lupa bahwa pengakuan dengan kata-kata tetap dibutuhkan,” kata Marchella.
Ungkapan perasaan sebenarnya bisa disampaikan lewat bahasa sehari-hari, tidak perlu dengan kata-kata yang sulit. Seperti misalnya berterima kasih karena sampai saat ini masih mau menerima dan mendampingi. Sederhana tapi maknanya besar bagi orang lain. (and)
Baca juga:
Manusia Hanya Jatuh Cinta 3 Kali Seumur Hidup
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
