Jubir Pemerintah Tegaskan PSBB Bukan untuk Atur Gerak-gerik Warga

Eddy FloEddy Flo - Rabu, 06 Mei 2020
 Jubir Pemerintah Tegaskan PSBB Bukan untuk Atur Gerak-gerik Warga

Jubir Pemerintah untuk percepatan penanganan Covid-19, Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Sejumlah daerah sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Namun, di satu sisi PSBB ada yang menganggap membatasi gerak masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan, PSBB bukan untuk mengatur gerak-gerik masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

Kepala Gugus Tugas Tegaskan Mudik Dilarang dan Tidak Ada Kelonggaran

"Ini cara logis PSBB bukan untuk mengatur kita, tapi digunakan agar mengatur penyakit ini berhenti, enggak tertular penyakit ini, itu hakikat PSBB," kata Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (6/5).

Jubir Pemerintah Achmad Yurianto jelaskan maksud PSBB
Jubir Pemerintah untuk penanganan covid-19, Achamd Yurianto (Foto: antaranews)

Yuri mengajak masyarakat untuk menggunakan PSBB ini sebagai pembatasan aktivitas masing-masing agar penyakit COVID-19 bisa terputus mata rantainya.

"Mari gunakan PSBB sebagai pembatasan aktivitas masing-masing agar secara bersama-sama putuskan rantai penularan," jelas Yuri.

"Karena kalau ada kelompok rentan akan fatal kalau terinfeksi, mari update pengetahuan kita melalui informasi yang benar," lanjutnya.

Membatasi aktivitas sosial dengan tetap tinggal di rumah, tidak bepergian, dan tidak mudik adalah senjata paling benar dan baik untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Menurut dia, kebijakan PSBB ini satu-satunya jawaban sepanjang komitmen bersama masyarakat yang ingin secepatnya pulih dalam kondisi relatif normal.

“Ada kesadaran kita tidak ingin sakit," jelas Yuri.

Lebih lanjut, Achmad Yurianto mengatakan, setiap orang tidak bisa memastikan dirinya tidak tertular Covid-19 ketika melakukan perjalanan atau berada di luar rumah. Sebab, selalu ada potensi bertemu orang tanpa gejala di fasilitas umum.

Jika terpaksa keluar rumah, Yuri menyarankan agar anggota keluarga yang memiliki imunitas paling baik yang keluar. “Tapi batasi waktunya, hindari kerumunan, jangan naik kendaraan umum yang sesak,” kata dia.

Bila seluruh masyarakat Indonesia patuh dan disiplin menjalankan instruksi pemerintah dalam pencegahan kasus Corona, di Agustus 2020, kita bisa merdeka dari Corona.

"Upaya kita menurunkan jumlah pasien yang tertular, menurunkan jumlah kasus yang meninggal hanya bisa dilakukan bila benar-benar patuh dan disiplin bersama-sama menjalankan instruksi pemerintah," kata Yurianto.

Instruksi yang dimaksud Yurianto adalah warga tetap berada di rumah, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, tidak berada di kerumunan, menjaga jarak serta menjalankan peraturan PSBB.

Baca Juga:

Kelabui Petugas Agar Bisa Mudik, Pemudik Nekat Ngumpet di Truk Molen

"Hanya ini cara kita kalau mau menurunkan kasus ini," kata Yurianto.

Dengan komitmen bersama-sama yang dilakukan seluruh elemen masyarakat, maka virus Corona bisa terkontrol di Agustus 2020, bulan kemerdekaan Indonesia.

"Mari komitmen bersama untuk mengendalikan ini sehingga di bulan Agustus kita betul betul sudah bisa merasakan kemerdekaan dari COVID-19," pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Pemeriksaan Cepat Kunci Sukses Bali Tangani COVID-19

#Pembatasan Sosial Berskala Besar #Virus Corona #COVID-19 #Achmad Yurianto
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan