Jokowi Sebut Pancasila Jadi Faktor Indonesia Bisa Tekan Angka COVID-19


Tangkapan layar - Presiden Jokowi dalam Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). ANTARA/Indra Arief
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memamerkan kemampuan Indonesia menurunkan angka penyebaran COVID-19.
Jokowi mengungkapkan, banyak negara atau pemimpin negara yang kaget melihat Indonesia mampu menurunkan kasus harian COVID-19 menjadi ratusan kasus saja.
“Banyak yang kaget kenapa Indonesia bisa tahu-tahu turun dari 56 ribu (kasus harian) ke hanya angka ratusan (per hari),” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Jawa Barat, Senin (17/1).
Baca Juga:
Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 Tiba untuk Anak 6-11 Tahun hingga Booster
Seperti diketahui, per Minggu (16/1) lalu, angka COVID-19 bertambah 855 kasus.
Ia mencontohkan, ketika munculnya pandemi di pertengahan Juli 2020, telah menimbulkan kepanikan di mana-mana.
Lonjakan kasus membuat lorong dan halaman rumah sakit, khususnya di Pulau Jawa dan Bali menjadi penuh pasien COVID-19.
“Kasus harian saat itu, saya ingat, 56 ribu kasus harian."
"Dan patut kita bersyukur hari ini, kemarin berada di angka 855 kasus dari 56 ribu. itu pun sudah naik, yang sebelumnya kita sudah berada di angka 100-200,” ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan hal itu dikarenakan nilai Pancasila diterapkan oleh masyarakat. Nilai yang dimaksud adalah kegotongroyongan.
Nilai ini yang tidak dimiliki oleh negara-negara besar lain di dunia.
Negara lain di dunia, kata Jokowi, tidak memiliki rakyat yang mau memberikan rumah mereka untuk isolasi atau karantina bagi tetangga yang terkena COVID-19.
Baca Juga:
Update COVID-19 Minggu (16/1): 855 Kasus Baru, DKI Penyumbang Terbanyak
Selain itu, tidak mempunyai warga dengan ekonomi baik membantu warga yang sedang kesusahan karena terdampak COVID-19.
"Dan itu saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada. Masih kuat sekali kegotongroyongan kita. Itu yang tidak dimiliki oleh negara lain,” jelas Jokowi.
Gotong royong, lanjut Jokowi, menjadi kunci dalam penanganan dan pengendalian COVID-19 di tanah air.
Tidak hanya pemerintah yang bergerak, tetapi juga bersama-sama pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi rakyat, hingga perangkat daerah di bawah bergerak semuanya.
“Ya kuncinya di situ. Semuanya bergerak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, organisasi-organisasi rakyat, perangkat kita yang sampai ke bawah semuanya,” tegas Jokowi dalam kuliah umum yang bertema "Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi" itu.
Indonesia, termasuk bangsa-bangsa lain di dunia tengah menghadapi kondisi yang serba sulit akibat tiga disrupsi, yakni disrupsi revolusi industri 4.0, teknologi, dan disrupsi pandemi COVID-19.
"Ketahuilah, semua pemimpin di dunia kesulitan membuat keputusan karena kondisi yang terus berubah," tutur Jokowi.
Kondisi tersebut diperparah dengan kompleksitas permasalahan yang datang bertubi-tubi yang sebelumnya tidak pernah terkalkulasi karena disrupsi tersebut.
Mulai kelangkaan energi hingga kelangkaan kontainer yang menyebabkan terganggunya distribusi logistik. Termasuk kenaikan inflasi hingga harga produsen yang berimbas terhadap baiknya harga kebutuhan pokok.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan kuliah umum, Jokowi juga menyaksikan penyerahan beasiswa secara simbolis kepada mahasiswa Unpar dan meresmikan Gedung PPAG Unpar dengan menandatangani prasasti.
Sementara itu, Rektor Unpar Mangadar Situmorang menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran, termasuk kuliah umum yang disampaikan Jokowi.
Mangadar pun menilai, dalam kepemimpinannya, Jokowi tegas menegakkan Pancasila dan selalu berpegang teguh kepada Pancasila dengan penuh kesan dan kedamaian.
"Boleh jadi Pak Jokowi bukan pembuat Pancasila, tapi menjadi bukti pengamalan Pancasila ada di Pak Jokowi," katanya. (Knu)
Baca Juga:
748 Pasien COVID-19 Omicron di Indonesia, 155 Kasus dari Transmisi Lokal
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
