Jokowi Disindir Lebih Memperhatikan Mal Ketimbang Pasar Tradisional
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau salah satu pusat fasilitas publik di Bekasi, Jawa Barat. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
MerahPutih.com - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono menilai Presiden Joko Widodo lebih memperhatikan mal ketimbang pasar saat pandemi COVID-19.
Wakil ketua umum Partai Gerindra ini membeberkan ada sekitar 140 pasar di wilayah DKI Jakarta. Namun, kata dia, hanya sekitar 10-20 pasar yang disemprotkan disinfektan.
Baca Juga
Eks Dirut PT Dirgantara Indonesia Akui Diperiksa KPK sebagai Tersangka
"Sisa yang 120 pasarnya enggak ada tindakan, tidak ada kegiatan, tidak dilengkapi dengan alat kelengkapan yang memadai," ujar Ferry dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'New Normal, Are You Ready?', Sabtu (6/6).
Sehingga, kata dia, organisasi pedagang pasar dan koperasi pasar berinisiatif secara swadaya untuk melengkapi diri dengan masker, penyanitasi tangan atau hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan.
"Di daerah-daerah lain juga sama," ujarnya
Ia mengungkapkan sekitar tiga minggu lalu Komisi VI DPR melakukan rapat virtual bersama asosiasi pemerintah kabupaten kota, Kementerian Perdagangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, serta pihaknya.
Rapat itu menyepakati melakukan sosialisasi bersama mengenai protokol kesehatan di pasar. Namun, kesepakatan itu tidak kunjung direalisasikan. Dirinya mengaku sudah meneruskan surat edaran dari Kementerian Perdagangan.
"Ya memang agak kurang perhatian memang ke pasar ini. Presidennya ke mal kemarin. Harusnya ke pasar," kata Ferry Juliantono.
Anak buah Prabowo Subianto itu pun menyinggung kunjungan Presiden Jokowi ke Mal Summarecon Mal Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/6)
"Saya kemarin sudah ketemu sama Menteri Koperasi, Pak Teten. Saya menyampaikan ke Pak Teten, ini kita harus berikan contoh, dan saya akan jadikan beberapa pasar di Jakarta model protokol kesehatan yang benar itu seperti apa, dan saya undang tuh presiden ke pasar, jadi bukan ke Summarecon Mal sana," pungkasnya.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden atau KSP Donny Gahral Adian menampik anggapan bahwa Presiden Jokowi tidak memperhatikan pasar tradisional di masa pandemi COVID-19.
Anggapan tadi muncul lantaran Jokowi mengecek kesiapan new normal di Mall Summarecon Bekasi, pekan lalu, bukannya ke apsar tradisional.
"Presiden ke Summarecon semata-mata sebagai wujud perhatian untuk kesiapan saja, bukan berarti pasar tradisional ditinggalkan," katanya
Donny bercerita, Presiden Jokowi menunjukkan perhatiannya kepada pasar tradisional. Saat ramai pemberitaan salah satu pasar di Bogor menjelang lebaran, Jokowi meminta dilakukan sejumlah langkah agar pasar tidak jadi klaster baru COVID-19.
Baca Juga
New Normal di Solo, Anak dan Pelajar Dilarang ke Mal dan Tempat Wisata
Menurut dia, pemerintah tentu memberikan perhatian khusus terhadap pencegahan penyebaran COVID-19 di pasat tradisional. Dia beralasan pasar tradisional ramai dikunjungi orang dan rentan terjadi penularan.
"Tapi yang paling penting semua stakeholder bekerjasama untuk memastikan semua protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin. Kalau tidak, ya percuma saja," tutup suami Rieke Dyah Pitaloka ini. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Baru 1.064 dari 16.000 Koperasi Merah Putih Bisa Cairkan Kredit Rp 3 M dari Bank Himbara
Budi Arie Hormati Keputusan Prabowo Saat Sampaikan Pidato Perpisahan di Kantor Kemenkop
Menkop Pengganti Budi Arie Punya Kekayaan Rp 52 Miliar, Harta Tidak Bergeraknya Sampai ke Bali
Profil Lengkap Ferry Juliantono, Dilantik Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan